Gawat! 165 Titik Panas Bermunculan di Riau Pagi Ini, Dumai Diselimuti Kabut Asap Akibat Karhutla

Gawat! 165 Titik Panas Bermunculan di Riau Pagi Ini, Dumai Diselimuti Kabut Asap Akibat Karhutla

20 Maret 2019
Ilustrasi Karhutla (int)

Ilustrasi Karhutla (int)

RIAU1.COM - Titik panas (Hotspot) di Provinsi Riau terus saja mengalami peningkatan. Bahkan pemantauan citra satelit pada Rabu 20 Maret 2019 pagi, hotspot di Riau sudah berjumlah 165 titik yang tersebar di 11 kabupaten, dari 12 kabupaten yang ada di negeri lancang kuning tersebut.

Artinya, dari 12 kabupaten yang ada di Riau, hanya satu kabupaten yang nihil dari titik panas, yakni Kabupaten Kuansing. Sementara daerah lainnya, terpantau kemunculan hotspot, termasuk di Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau.

Data pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dirilis Rabu pagi, 165 titik panas ini berlevel confidence (Kepercayaan, red) di atas 50 persen. Dari sebaran ratusan hotspot itu, tiga kabupaten diantaranya paling dominan, yakni Bengkalis, Pelalawan dan Kepulauan Meranti.

Di Bengkalis, titik panas berjumlah 39 hotspot, di Pelalawan ada 37 hotspot dan Meranti 31 hotspot. Sedangkan daerah lainnya, seperti Rohil sebanyak 17 titik panas, Dumai 16 hotspot, Siak sebanyak 11 titik panas, Inhu ada enam hotspot, Inhil tiga titik panas, Rohul dan Kampar masing-masing dua hotspot dan Pekanbaru satu hotspot.

Dari total 165 titik panas itu terdapat 107 diantaranya berlevel confidence di atas 70 persen (Merupakan titik api). Adapun titik api tersebut muncul salah satu faktornya akibat terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

107 titik api ini, terdapat di 10 kabupaten di Riau. Dapat dirincikan, 1 titik api di Pekanbaru, dua titik masing-masingnya di Inhil dan Rohul, lima di Inhu, tujuh titik api di Siak, 11 lagi di Rohil, 13 titik di Dumai, 19 di Pelalawan, 20 di Kepulauan Meranti dan terbanyak di Bengkalis dengan jumlah 27 titik api.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau sendiri bahkan sudah berdampak dengan munculnya kabut asap. Jerebu tersebut dilaporkan sudah menyelimuti Kota Dumai, Rabu pagi, bahkan sejak kemarin.

Jika Karhutla terus meluas, tak menutup kemungkinan, bencana asap akam kembali terulang seperti kejadian pada 2014-2015 lalu, di mana kabut asap terparah membuat aktivitas di Riau sempat lumpuh dan membuat banyak warga terserang gangguan pernafasan.

Kabut asap akibat Karhutla Riau juga menyebar hingga ke provinsi lainnya di Sumatera, bahkan Riau 'mengekspor' asap ke negara tetangga.