H.O.S Tjokroaminoto (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Abdul Wahid menceritakan bagaimana ketua pertama organisasi Sarekat Islam, Hadji Oemar Said atau H.O.S Tjokroaminoto menerapkan tata cara politiknya yang dianggap banyak orang bermartabat.
Melalui pemikiran dan kiprahnya diktum politiknya itu saat ini bahkan masih dianggap layak untuk kembali diterapkan dikutip dari tempo.co, Sabtu, 26 Oktober 2019.
"Tjokroaminoto melalui Trologi Siasat Politik-nya mengenalkan pernyataan berbunyi setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat. Pemikiran Tjokroaminoto itu merupakan panduan berpolitik modern yang cerdik, efisien dan bermartabat," sebutnya.
Lewat politik, Tjokroaminoto mengajak para politikus bekerja berbasis keilmuan dan ilmiah. Baik dari pengekspresiannya, serta efektif dalam penemuan metode penyelesaian.
Tjokroaminoto saat itu juga dianggap telah mengajak politikus bersikap idealis, berpikir strategis, namun tak meninggalkan nilai-nilai kebajikan sesuai ajaran agama yang dianutnya.
Sehingga melalui cara berpolitiknya yang matang itulah, Sarekat Islam berhasil menjadi organisasi yang besar, tempat berhimpun berbagai elemen dan aliran.
Sarekat Islam menjadi gerakan massa nasionalis yang menjangkau semua lapisan, berskala nasional dan bertujuan membangun pemerintahan sendiri.
