Fraksi Demokrat DPR Sebut Pembagian Alat Kelengkapan Dewan Hanya Suka-suka Pemenang Pemilu

Fraksi Demokrat DPR Sebut Pembagian Alat Kelengkapan Dewan Hanya Suka-suka Pemenang Pemilu

19 Oktober 2019
Benny K Harman dari Fraksi Partai Demokrat DPR.

Benny K Harman dari Fraksi Partai Demokrat DPR.

RIAU1.COM - Pembagian Alat Kelengkapan Dewan Hanya Dewan di DPR RI di Jakarta belum tuntas.  Fraksi Partai Demokrat menyebut pembagian kursi pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019-2024 dilakukan secara suka-suka oleh partai pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Yang menentukan yang menang pemilu. Kalau pakai voting kita kalah juga, ya suka-suka lah," kata anggota Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman di sela-sela Rapat Pengganti Badan Musyawarah (Bamus) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (18/10).

 

Menurutnya, Demokrat tidak bisa berbuat banyak dalam penentuan pembagian kursi pimpinan AKD.


Saat ditanya apakah pembagian kursi pimpinan AKD dilakukan secara musyawarah mufakat sebagaimana dinyatakan Ketua DPR Puan Maharani, Benny malah mempertanyakan asas musyawarah mufakat yang dipakai.

"Musyawarah mufakat, pakai pancasila atau pakai apa?," katanya.

Dia menambahkan, Demokrat sebagai partai yang kalah di Pemilu 2019 lalu hanya mendapatkan kursi pimpinan AKD di DPR berdasarkan rasa belas kasihan.

"Tidak menjadi independen lagi, kan begitu politik. Kami tidak punya hak untuk memilih," ucap Benny.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengakui bahwa pembentukan AKD DPR masih belum tuntas dibahas secara mufakat oleh sembilan fraksi yang ada di DPR.



"AKD [DPR] lagi dibahas, belum tuntas," kata Cak Imin di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Jumat (18/10), seperti dilansir CNN Indonesia. 

 

Terpisah, Sekjen DPR Indra Iskandar memastikan pembentukan AKD akan rampung usai terbentuknya kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.


"Setelah terbentuknya kabinet. Supaya tahu mitra-mitra masing-masing komisi," kata dia.

R1 Hee.