Ketum PDIP Megawati Tidak Akan Desak Presiden Jokowi Soal Kabinet

Ketum PDIP Megawati Tidak Akan Desak Presiden Jokowi Soal Kabinet

28 Agustus 2019
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: Detik.com.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: Detik.com.

RIAU1.COM -Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya tidak akan mendesak agar kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024 segera dipastikan. Dia menegaskan itu sepenuhnya hak prerogatif presiden.

"Sebetulnya kan itu hal yang biasa saja ya. Artinya kan ada prosedurnya. Saya sih nunggu dulu pelantikan presiden, lalu sebelumnya pelantikan legislatif dulu. Dengan demikian sudah ada tata pemerintahan kita yang efektif kan. Lalu baru setelah itu, pembentukan kabinet," kata Megawati dikutip dari Detik, Rabu (28/8/2019).

Megawati kemudian bercerita lagi soal pidatonya saat Kongres V PDIP di Bali pada Kamis (8/8/2019) lalu. Saat itu dirinya memang sempat meminta agar partainya diberi jatah kursi kabinet terbesar. 

Menurut Megawati, permintaan agar PDIP mendapat jatah kursi kabinet terbesar disampaikannya karena memang sedang kongres. Meski begitu, dia menegaskan dirinya sangat memahami bahwa penentuan kabinet adalah hak prerogatif Presiden.

"Tentunya kembali itu hak prerogatif presiden. Meskipun waktu kongres saya melihat, karena itu sebuah kongres partai, sebagai ketua umum menurut saya biasa saja. Kenapa ya mesti sembunyi-sembunyi. Minta saja. Urusannya dikasih atau tidak adalah kehendak Presiden," jelasnya.

Megawati dalam pidatonya di pembukaan kongres V PDI Perjuangan (PDIP) di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019), secara terbuka meminta kepada Jokowi agar PDIP diberi jatah kursi menteri terbesar. Apalagi PDIP sudah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.

"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang-red) 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya'. Ndak mau. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau," kata Megawati kala itu disambut riuh teriakan para kader PDIP.

"Ini dalam kongres partai ya Pak Presiden, saya meminta dengan hormat, bahwa PDIP masuk ke kabinet dengan jumlah menteri yang terbanyak," kata Megawati yang disambut teriakan gemuruh dari kader.

Jokowi dalam pidatonya di Kongres V PDIP saat itu langsung menjawab permintaan Megawati mengenai jumlah menteri yang harus terbanyak. Jokowi, yang juga kader PDIP, menjamin partainya akan mendapatkan porsi terbesar di kabinet.

"Yang jelas PDIP pasti paling banyak. Jaminannya saya," ujar Jokowi.

Megawati berada Seoul dalam rangka mengikuti DMZ International Forum on the Peace Economy yang digelar 28-29 Agustus. Megawati hadir didampingi menantunya Nancy Prananda, cucunya Diah Lupita Jasmina Srita dan Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri.

Di forum itu, Megawati akan menjadi salah satu pembicara utama bersama mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, Presiden pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia.

Setelah sambutan Perdana Menteri Korsel Lee Nak-yon, Megawati akan menjadi pembicara pertama yang menyampaikan pandangannya di forum itu, Kamis (29/8/2019) pagi waktu setempat.