Di Jateng, 8 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 7 Orang Dirawat

Di Jateng, 8 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 7 Orang Dirawat

21 April 2019
Ilustrasi petugas KPPS bekerja saat warga melakukan pencoblosan di sebuah TPS di Pekanbaru.

Ilustrasi petugas KPPS bekerja saat warga melakukan pencoblosan di sebuah TPS di Pekanbaru.

RIAU1.COM - Pilpres 2019 sangat melelahkan bagi petugas KPPS. Di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 8 orang petugas KPPS meninggal dunia dan 7 orang dirawat di rumah sakit. 

Seperti dilansir Republika.co.id, Minggu, 21 April 2019, KPU Provinsi Jawa Tengah menyebut ada delapan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan petugas di TPS yang meninggal dunia saat menjalankan serangkaian tugas saat Pemilu 2019. 

Delapan petugas KPPS dan TPS meninggal itu terjadi di Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, dan Rembang.

 

"Mereka meninggal dunia diduga karena kelelahan menjalankan tugas, Beban kerja mereka luar biasa besar, mulai dari menyiapkan TPS pada Selasa (16/4) hingga harus sudah menjalankan tugas pada Rabu (17/4) pagi," kata anggota KPU Jawa Tengah, Paulus Widiyantoro, di Semarang, Sabtu (20/4).

Ia memerinci identitas kedelapan petugas KPPS dan TPS yang meninggal dunia yaitu Sugiharjo, petugas KPPS Desa Pingit Lor, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Subagyo, anggota KPPS di Kabupaten Demak, dan Suharto, petugas ketertiban TPS 17, Kelurahan Tegalgede, Kabupaten Karanganyar.

Kemudian, Pirno anggota Linmas di Kabupaten Pemalang, Slamet Mulyono petugas keamanan TPS 11 Kelurahan Proyonangan Selatan, Kabupaten Batang, Sopiah petugas KPPS 09 Banjarsari Kidul, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Yuli Anisah, petugas TPS 10 Wirun Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, serta Nurul Hidayati anggota KPPS Desa Landoh, TPS 7, Kabupaten Rembang.

"Yang kecelakaan kemudian meninggal itu diduga akibat kelelahan sehingga hilang konsentrasi saat mengemudi," katanya.

Selain delapan orang tersebut, KPU Jawa Tengah juga mencatat ada tujuh petugas TPS yang kelelahan dan harus dirawat di rumah sakit, bahkan tiga orang di antaranya keguguran yaitu di Kabupaten Klaten atas nama Wiwid Wijayanti yang merupakan anggota PPK Jatinom yang sedang mengandung, kemudian di Kabupaten Kebumen ada dua anggota KPPS yang keguguran yaitu Umi Rojanah dan Siti Mungawanah.

 

"Tujuh orang ada yang jatuh di TPS saat proses sampai patah tulang tangan, yang pingsan sampai berapa jam juga ada, ada yang keguguran, yang stroke ada, yang di rawat di ICU sampai hari ini juga ada," bebernya.

Terkait dengan hal itu, KPU Jawa Tengah berencana memberikan santunan kepada para petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia atau sakit itu.

R1/Hee