Kwik Kian Gie: UU ITE Senjata Pemusnah Massal Pencari Kebenaran dalam Pilpres

Kwik Kian Gie: UU ITE Senjata Pemusnah Massal Pencari Kebenaran dalam Pilpres

20 April 2019
Kwik Kian Gie bersama pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi

Kwik Kian Gie bersama pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi

RIAU1.COM - Ekonom yang juga politisi tanah air, Kwik Kian Gie turut memantau perkembangan hasil Pemilu serentak yang berlangsung tanggal 17 April 2019 lalu. Banyak bentuk kecurangan yang ditemukan dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, khususnya Pilpres.

Selain itu, masyarakat yang juga memantau, mengawal serta melihat langsung kecurangan Pemilu serentak 2019 langsung menyebarkan informasi tersebut melalui media sosial (medsos) yang belakangan ini viral di berbagai daerah.

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) pun seolah-olah 'mengintai' warganet di dunia maya yang dianggap pihak-pihak tertentu telah menimbulkan keresahan masyarakat. Salah satunya, hasil perhitungan sementara KPU yang tidak sesuai foto-foto C1 yang dimiliki masyarakat.

"UUITE Menjadi Senjata Pemusnah Massal Pencari Kebenaran Dalam Pilpres," tulis Kwik Kian Gie dalam cuitannya di akun twitter miliknya @KwikKianGie_ dikutip Riau1.com, Sabtu 20 April 2019.

Dalam cuitan itu pula, Penasihat Ekonomi Capres dan cawapres Prabowo-Sandi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendokumentasikan bentuk kecurangan dalam Pemilu serentak 2019.

"Buatkan video-video dokumenter kecurangan Pilpres dan ketololan aparat yang ikut curang, supaya dunia tahu di negri ini ada pengkhianat yang merusak demokrasi. Buatkan videonya viralkan," tegasnya.

Cuitan Kwik Kian Gie ini pun langsung direspon sejumlah warganet, diantaranya @OctoriawanOky. "Udah ada," sebutnya membalas cuitan Kwik dengan melampirkan video dugaan kecurangan pada Pilpres 2019.