Ricuh Pencoblosan di Hongkong, WNI Nekat Terobos TPS Queen Elizabeth

Ricuh Pencoblosan di Hongkong, WNI Nekat Terobos TPS Queen Elizabeth

16 April 2019
Suasana WNI saat mengikuti pencoblosan di Hongkong.

Suasana WNI saat mengikuti pencoblosan di Hongkong.

RIAU1.COM - Mereka kecewa karena sudah lama antre. Tapi tidak bisa mencoblos. Mereka akhirnya nekat menerobos ke TPS. Suasana sempat ricuh di TPS Queen Elizabeth Hongkong. 

Seperti dikutip Riau1.com dari bisnis.com, Selasa, 16 April 2019, Sekelompok orang diduga warga negara Indonesia yang berdomisili di Hong Kong merangsek ke lokasi tempat pemungutan suara (TPS) Pemilihan Umum atau Pemilu 2019, Minggu (14/4/2019).

Mereka menerobos area pemilu setelah kecewa lantaran tak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS Queen Elizabeth Stadium, Wan Chai, Hong Kong.

 

Ketua Panwaslu Hong Kong, Fajar Kurniawan dan Ketua Pemilihan Luar Negeri Suganda Supranto, dalam surat resmi pada Senin (15/4/2019), membenarkan ada 20 orang masuk ke tempat pemungutan suara setelah proses pemilihan kelar.

“Sebagian orang dari sekelompok massa tersebut telah terlihat di sekitar gedung sejak pagi,” tulis keterangan tertulis PPLN dan Panwaslu Hong Kong. Sekelompok orang itu masuk pukul 20.30 waktu setempat, setelah proses pemilihan ditutup pada pukul 19.40.

Dalam keterangan tersebut, sebelum insiden terjadi, panitia telah memastikan bahwa seluruh pemegang hak pilih sudah mencoblos sebelum waktu pemilihan berakhir. Pemilik hak suara juga dipastikan telah berada di luar gedung pukul 19.15.

Adapun sebelum menutup pintu masuk gedung tempat pencoblosan, tim pengaman Polri dan polisi Hong Kong serta tim monitoring KPU telah melakukan penyisiran. Penyisiran dilaksanakan untuk memastikan tidak ada lagi calon pemilih yang tertinggal.

Sementara itu Ihwal tragedi setelah pemilu ditutup, Panwaslu Hong Kong dan PPLN menyepakati tak mengizinkan 20 orang tersebut masuk.

Loading...

Sikap itu merujuk pada Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2019 yang menyatakan bahwa proses pemilihan berlangsung hanya di rentang pukul 09.00-19.00.

 

Berdasarkan aturan itu, Panwaslu dan PPLN menjelaskan bahwa sikap mereka dalam insiden tersebut bukan melarang calon pemilih masuk untuk mencoblos. Namun, melaksanakan aturan sesuai regulasi yang telah ditetapkan.

Tahun ini, jumlah masyarakat yang masuk daftar pemilih tetap di Hong Kong berjumlah 180.232 orang.

Panitia telah membagi lokasi pemilu di tiga lokasi dengan jumlah 32 TPS.

R1/Hee