Hasil Survei, Prabowo-Sandi Unggul 5 Persen Atas Jokowi-Ma'ruf Amin

Hasil Survei, Prabowo-Sandi Unggul 5 Persen Atas Jokowi-Ma'ruf Amin

15 Maret 2019
Ratusan ribu massa menyambut Capres Prabowo Subianto di GOR Pekanbaru, Riau beberapa hari lalu.

Ratusan ribu massa menyambut Capres Prabowo Subianto di GOR Pekanbaru, Riau beberapa hari lalu.

RIAU1.COM - Hasil survei terbaru menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga Uno unggul 5 persen atas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Satu bulan menjelang pencoblosan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, berbagai lembaga survei merilis hasil risetnya, salah satunya Rumah Demokrasi yang didirikan dan dipimpin Ramdansyah, secara independen. 

Survei nasional Rumah Demokrasi dilaksanakan pada 19 Februari-1 Maret 2019 dan dipublikasi Jumat (15/3/2019) menunjukkan hasil yang mengejutkan. Pasangan Prabowo-Sandi unggul 5% dari pesaingnya, pasangan Jokowi -Ma’ruf Amin.

 

Dalam survei ditanyakan,  “Jika Pilpres dilaksanakan hari ini, Anda memilih pasangan capres-cawapres siapa?”.

Mayoritas responden menjawab memilih pasangan Capres 02 Prabowo-Sandiaga Uno sebesar 45,45%, sedangkan yang memilih pasangan Capres 01 Jokowi-Ma’ruf Amin adalah sebesar 40,30%, sedangkan sebanyak 14,25% belum menentukan pilihan.

“Hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi saat ini unggul atas Jokowi-Ma’ruf Amin, dengan selisih sekitar 5% dan saat dilakukan survei masih banyak undecided voters, yaitu sebanyak 14,25%,” ujar Direktur Rumah Demokrasi Ramdansyah dalam keterangan resmi, Jumat (15/3/2019), seperti dilansir bisnis.com. 

Menurut Ramdansyah, keunggulan Prabowo-Sandi atas Jokowi-Ma’ruf Amin sangat berkaitan erat dengan strategi kampanye.

Di bawah komando Joko Santoso, ujarnya, strategi kampanye Prabowo-Sandi menggunakan cara gerilya yaitu rajin menyapa masyarakat dan menyerap aspirasi publik melalui kegiatan kunjungan ke daerah.

Strategi ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap peningkatan elektabilitas, bahkan posisi saat ini sudah unggul atas Jokowi-Ma’ruf Amin dengan selisih hampir 5%.

Model kampanye gerilya di daerah basis seperti di wilayah Jawa Barat dan Sumatra Utara, bahkan ke daerah basis lawan seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali cukup memberikan efek elektoral bagi pasangan Prabowo-Sandi.

Setidaknya, langkah itu mampu menggerus suara Jokowi-Ma’ruf Amin yang cenderung stagnan di wilayah basis Prabowo-Sandi dan memangkas jarak di basisnya Jokowi-Amin yakni Jawa Tengah.

 

“Kreativitas kampanye di lapangan seperti kunjungan ke pasar, pesantren, kampus, dan pusat keramaian sering mendapatkan respons positif dan antusiasme masyarakat terhadap pasangan 02, meskipun beberapa kali mendapatkan hadangan dari kelompok lawan dengan meneriakkan dukungan kepada 01,” paparnya.

Selain itu, lanjut Ramdansyah, strategi kampanye di media sosial juga nampak jelas bahwa tim Prabowo-Sandi selalu mampu menandingi tim Jokowi-Amin, perang isu di media sosial terlihat sangat didominasi oleh kelompok tim 02.

R1/Hee