Sesak Nafas dan Batuk Akibat Kabut Asap, Seorang Guru Perbatasan Kampar Cari Pengobatan ke Rumah Singgah MPP Pekanbaru

Sesak Nafas dan Batuk Akibat Kabut Asap, Seorang Guru Perbatasan Kampar Cari Pengobatan ke Rumah Singgah MPP Pekanbaru

18 September 2019
Nurhadisyah, guru Bimbingan Konseling SMK Perpajakan Riau, menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Singgah Dampak Kabut Asap MPP Pekanbaru, Rabu (18/9/2019). Foto: Surya/Riau1.

Nurhadisyah, guru Bimbingan Konseling SMK Perpajakan Riau, menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Singgah Dampak Kabut Asap MPP Pekanbaru, Rabu (18/9/2019). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Nurhadisyah (27), guru Bimbingan Konseling SMK Perpajakan Riau yang berlokasi di Jalan Purnama, Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, menderita sesak nafas akibat kabut asap. Supaya bisa sembuh dan tidur nyenyak, ia harus mencari pengobatan ke Rumah Singgah Dampak Kabut Asap di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru.

Nurhadisyah usai menjalani pemeriksaan dokter, Rabu (18/9/2019), mengungkapkan, ia mendapat sebaran informasi dari grup WhatsApp. Diinformasikan, ada rumah singgah penanganan dampak asap di MPP Pekanbaru. 

"Saya dari SMK Perpajakan Riau. Seminggu ini saya batuk," katanya.

Sebelumnya, ia pernah berobat ke posko penanganan dampak kabut asap di kawasan Purna MTQ Pekanbaru. Namun, obatnya kurang ampuh.

"Makanya saya coba ke sini. Saat ini, saya merasa sesak nafas," ujar Nur.

Sesak nafas ini dirasakan sejak kabut asap pekat terjadi sekitar dua minggu lalu. Akibat sesak nafas ini, ia susah keluar rumah menuju sekolah untuk mengajar.

Loading...

"Terasa sesaknya ketika mau tidur. Saya jadi susah tidur," jelas Nur.

Cara tidur normal membuat dadanya sakit. Guru Bimbingan Konseling (BK) ini harus menggunakan banyak bantal untuk menopang kepalanya agar bisa tidur.

"Saya izin tidak masuk sekolah sudah tiga kali," ucap Nur.