Wali Kota Pekanbaru Ajak Pemkab Tetangga dan Pemprov Riau Cari Solusi Atasi Banjir

Wali Kota Pekanbaru Ajak Pemkab Tetangga dan Pemprov Riau Cari Solusi Atasi Banjir

13 Juni 2019
Wali Kota Pekanbaru Firdaus.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus.

RIAU1.COM -Beberapa wilayah di Kota Pekanbaru sering terdampak banjir setiap diguyur hujan deras seharian. Untuk mengatasi banjir tersebut, maka koordinasi perlu dilakukan antar pemerintahan di Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan, serta Pemprov Riau.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai memimpin apel konsolidasi Operasi Ketupat Muara Takus, Kamis (13/6/2019), mengatakan, banjir melanda sebagian besar wilayah di Kecamatan Tampan. Wilayah tersebut terdampak luapan Sungai Bintungan di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar.

"Luapan air Sungai Bintungan terjadi karena ada penyempitan aliran sungai di perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar," ungkapnya.

Dilihat dari kasus ini, maka permasalahan banjir bukan hanya di hulu. Melainkan, permasalahan ini berasal dari hilir sungai yang berada di Kabupaten Kampar.

"Makanya, penanganan banjir ini tak hanya oleh Pemko Pekanbaru saja. Penanganan banjir perlu melibatkan Pemkab Kampar, Pemkab Siak, Pemkab Pelalawan, dan Pemprov Riau," ucap Firdaus.

Jadi, dinas terkait di lima pemerintahan ini perlu berkoordinasi. Dinas terkait itu yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),  Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLHK).

"Solusi untuk mengatasi masalah banjir ini harus kami bahas tahun ini juga. Sebab masalah banjir ini perlu melibatkan beberapa wilayah di sekitar Pekanbaru," sebut Firdaus.

Perlu diketahui juga, curah hujan di beberapa wilayah Indonesia memang cukup tinggi pada 12 Juni 2019 lalu. Beberapa wilayah itu juga mengalami banjir.

"Intinya, masalah banjir ini kita antisipasi bersama-sama. Tak cukup hanya mengandalkan pemerintah saja tapi masyarakat mesti berpartisipasi," pungkas Firdaus.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah wilayah di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, terendam banjir, Rabu (12/6/2019). Wilayah yang paling parah di beberapa titik Jalan Soebrantas dan Jalan Garuda Sakti.

Loading...

Warni, salah seorang warga Tampan, mengatakan, hujan deras selama dua jam dapat mengakibatkan banjir di daerahnya. Aliran air yang deras dari Jalan Soebrantas juga menambah tingginya banjir.

"Banjir ini ikut menggenangi rumah warga. Kami harus menguras untuk mengeluarkan air banjir ini dari rumah," ungkapnya.

Aliran air dari Jalan Soebrantas ke rumah warga disebabkan drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Pasalnya, drainase tersumbat sampah.

Susanti, warga Jalan Garuda Sakti, menyampaikan hal yang sama. Banjir di kawasan pemukimannya sering kali terjadi jika curah hujan tinggi dalam waktu yang lama.

"Banjir juga membuat aktivitas pedagang di sekitar sini. Karena, warung atau lapak merekan terendam banjir," jelasnya.

Seharusnya, Pemko Pekanbaru bertindak cepat mengatasi permasalahan banjir di kawasan Tampan ini. Drainase yang tersumbat harus segera dibenahi.

Untuk diketahui, sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru digenangi air akibat hujan deras mengguyur sejak Selasa (11/6/2019) malam. Intensitas hujan mulai berkurang pukul 10.00 WIB, Rabu (12/6/2019).