Korban Virus Monkeypox Belum Ditemukan di Pekanbaru

Korban Virus Monkeypox Belum Ditemukan di Pekanbaru

21 Mei 2019
Dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan saat memantau panas tubuh penumpang yang tiba di terminal kedatangan internasional Bandara SSK II Pekanbaru. Foto: Istimewa.

Dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan saat memantau panas tubuh penumpang yang tiba di terminal kedatangan internasional Bandara SSK II Pekanbaru. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Meski sempat heboh di negara Singapura, penyakit monkeypox sempat membuat khawatirkan wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Namun, penyakit cacar monyet ini belum ada didapati di Kota Pekanbaru, Riau.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa (21/5/2019), mengatakan, penyebaran virus cacar monyet (monkeypox) sudah diisolasi di negara Singapura. Tindakan pencegahan juga dilakukan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

"Mereka memiliki alat pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner. Jika ada yang mencurigakan karena suhu tubuhnya tinggi, pasti sudah diantisipasi," ujarnya.

Sementara itu, Dinkes Pekanbaru hanya bertugas memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai virus monkeypox itu. Supaya masyarakat memiliki pengetahuan tentang ciri-ciri penyakit tersebut jika terdampak ke manusia.

"Di puskesmas, kami juga melakukan pendataan, pengecekan, sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit itu. Petugas kami secara berkala terus memantau di lapangan. Sampai saat ini, korban monkeypox belum kami temukan," ucap Indra Pomi.

Sebelumnya, General Manager Bandara SSK II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait, Selasa (14/5/2019), mengatakan, alat penangkap suhu tubuh untuk mengetahui penumpang yang terjangkit monkeypox sudah dipasang di terminal kedatangan internasional. Peralatan itu diaktifkan jika ada isu penyakit lintas negara oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan. Alat tersebut sudah diaktifkan sejak 12 Mei 2019. 

"Polanya menggunakan thermal scanner (pemindai panas tubuh). Alat ini hanya berupa kamera dan monitor," jelasnya.

Setiap penumpang yang baru turun pesawat dari luar negeri akan terpindai oleh alat ini. Jika didapati panas tubuh penumpang tersebut di atas38 derajat Celcius, maka otomatis terpindai alat ini.

"Penumpang itu lalu diperiksa. Ia akan ditanya dari mana sebelumnya dan akan kemana," sebut Jaya.

Jika penumpang tersebut berasal dari negara yang dicurigai menjadi tempat penyebaran atau melakukan kontak dengan orang yang terseran virus monkeypox, maka ia dirujuk ke rumah sakit. Sebagaimana diketahui, penumpang luar negeri yang masuk ke Bandara SSK II Pekanbaru hanya dari Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia.

"Dari hari Minggu (12/5/2019) sampai 14 Mei, belum ada yang penumpang dari luar negeri yang membawa virus Monkeypox," jelas Jaya.