Terkait Pelecehan Seksual, Disdik Pekanbaru Tunggu Laporan Orangtua Siswi SMP

Terkait Pelecehan Seksual, Disdik Pekanbaru Tunggu Laporan Orangtua Siswi SMP

20 Maret 2019
Ilustrasi pelecehan anak.

Ilustrasi pelecehan anak.

RIAU1.COM -Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru siap menerima laporan dari orang tua siswi. Agar, kasus pelecehan seksual ini dapat ditangani dengan cepat.

Sekretaris Disdik Pekanbaru Muzailis, Rabu (20/3/2019), mengatakan, laporan tentang pelecehan seksual yang dialami salah seorang siswi SMP di Kecamatan Tenayan Raya belum diterima dari orangtua korban. Jika dilaporkan, kemungkinan akan ditindaklanjuti.

"Kami siap mengambil alih kasus pelecehan jika pihak sekolah belum ada penyelesaian," ujarnya.

Informasi yang diperoleh, pelecehan seksual ini diduga dilakukan beberapa orang siswa. Informasi ini diperoleh dari pihak sekolah.

Diberitakan sebelumnya, orangtua dari siswa yang diduga melakukan pelecehan seksual di dalam kelas salah satu SMP negeri Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, dipanggil pihak sekolah. Tak hanya satu orang, pelecehan seksual itu diduga juga dialami beberapa orang siswi kelas VII.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan pada SMP tersebut, Selasa (18/3/2019), mengatakan, orangtua salah seorang siswi datang berkoordinasi dan menceritakan kejadian yang dialami anaknya. Dalam pertemuan itu terungkap jika anaknya berinisial L diduga dilecehkan oleh salah seorang siswa.

Pelecehan seksual dilakukan siswa tersebut dengan meraba-raba bagian vital korban. Siswi tersebut berinisial L (12) masih duduk di kelas VII.

"Kami akan mencari tahu (mengenai pelecehan seksual) ini. Hal ini akan diklarifikasi dengan oknum siswa tersebut," ujarnya.

Loading...

Diduga, pelecehan seksual tak hanya dialami oleh L. Kabar pelecehan seksual di SMPN itu juga diterima dari beberapa siswi lain.

"Memang ada aduan dari beberapa siswa suka usil dengan perempuan. Saya bilang sama wali kelasnya agar tolong ditelusuri dan panggil orangtuanya. Sekarang, orangtua siswa itu sudah dipanggil," ungkapnya.

Mengenai kedatangan orangtua L, pihak sekolah cukup terkejut. Pasalnya, para siswa dan siswi selalu diimbau agar melaporkan permasalahan yang dialaminya di sekolah.

"Siswi berinisial L ini tidak pernah melaporkan hal yang menimpanya ke wali kelas atau guru. Ia hanya kepada orang tua. Orang tua akan emosional mendengar cerita anaknya," singkat dia.

Dengan pertemuan ini, maka pihak sekolah tahu yang dialami L. Sehingga, permasalahan ini dapat diatasi. 

"Kami sudah menyelesaikan permasalahan ini secata kekeluargaan," pungkasnya.