Sekdako Pekanbaru Minta Dinkes Percepat Akreditasi RS Madani

Sekdako Pekanbaru Minta Dinkes Percepat Akreditasi RS Madani

19 Maret 2019
Rumah Sakit Madani Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan, terlihat lengang. Foto: Surya/Riau1.

Rumah Sakit Madani Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan, terlihat lengang. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Rumah Sakit Daerah (RS) Madani Kota Pekanbaru belum memiliki akreditasi hal pelayanan medis. Padahal, rumah sakit milik Pemko Pekanbaru ini diresmikan sejak Februari 2018 lalu.

"Saya akan mengecek sejauh mana Dinas Kesehatan mengurus proses akreditasi itu. Saya harap Dinas Kesehatan mempercepat prosesnya agar akreditasi itu cepat selesai," kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M Noer, Selasa (19/3/2019).

Diberitakan sebelumnya, RS Madani milik Pemko Pekanbaru sepi pengunjung sejak diresmikan pada Februari 2018 lalu. Rumah sakit ini juga belum terakreditasi sampai saat ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat diwawancarai wartawan di kantor wali kota, Jumat (1/3/2019), mengungkapkan, pembangunan RS Madani dimulai pada 2016 lalu. Saat itu, pembangunan gedung utama dan instalasi gawat darurat (IGD) dimulai beserta jaringan pendingin udara, gas medis, dan lift. Pembangunan ini sudah selesai.

"Pada 2019 ini, kami melanjutkan pembangunan gedung londri, gedung rawat inap, dan ruang operasi, dan lain-lain. Pembangunan kami selesaikan tahun ini," kata Indra Pomi.

Sejak diresmikan pada Februari 2018 lalu, RS Madani sudah memiliki 21 dokter spesialis. Namun, pengobatan pasien dialihkan ke klinik-klinik yang ada di Kota Pekanbaru.

"Pasien tidak ada karena RS Madani masih proses akreditasi. Masyarakat berobat ke klinik-klinik saja," saran Indra Pomi.

Mengenai Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang sepi, hal itu dikarenakan masyarakat berobat ke IGD di rumah sakit lain. Karena, masyarakat memilih pelayanan yang cepat

Loading...

Untuk diketahui, RS Madani Pekanbaru masih dalam tahap pembangunan hingga saat ini. Rumah sakit ini diperkirakan selesai pada akhir 2019.

"Rumah Sakit Daerah Pekanbaru itu masih peresmian dengan pelayanan terbatas (soft opening). Karena, pembangunannya masih berproses," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus saat diwawancarai di Mal Pelayanan Publik, Rabu (30/1/2019).

Pembangunan sarana dan prasarana dilanjutkan, baik untuk fisik maupun peralatan pada tahun ini. Diharapkan, peresmian pelayanan untuk umum (grand opening) dilakukan akhir 2019.

Pengadaan peralatan medis (alat kesehatan) sudah diupayakan dalam bentuk komitmen lisan kepada pemerintah pusat. Pengadaan alat kesehatan juga akan diupayakan memalui dana alokasi khusus (DAK).

"Kami harapkan komitmen lisan dengan pemerintah pusat berupa 25 alat kesehatan dapat terwujud," harap Firdaus.