ITB Cari Rektor Baru, Impor kah

ITB Cari Rektor Baru, Impor kah

7 Agustus 2019
Ilustrasi Kampus ITB (Foto: Istimewa/itb.ac.id)

Ilustrasi Kampus ITB (Foto: Istimewa/itb.ac.id)

RIAU1.COM - Wacana pemerintah untuk mendatangkan rektor impor tak membuat perubahan kebijakan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Pasalnya, Majelis Wali Amanat (MWA) mereka menggelar pemilihan Rektor periode 2020-2025.


Dikutip dari tempo.co, Rabu, 7 Agustus 2019, syarat untuk menjadi rektor di ITB itu adalah warga negara Indonesia dan setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Bulan Oktober sudah harus terpilih rektor baru," kata Ketua MWA ITB, Yani Panigoro di Gedung rektorat ITB, Selasa, 6 Agustus 2019.

MWA akan menggelar pemilihan Rektor ITB itu selama tiga bulan. Sepanjang Agustus ini diagendakan untuk sosialisasi dan penjaringan calon.

Pendaftaran berlangsung di Sekretariat MWA Gedung Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) Jalan Dipati Ukur Nomor 4 Bandung. Proses seleksi, verifikasi, dan pemilihan akan dilaksanakan mulai 2 September 2019 dipilih berdasarkan putusan MWA dan Senat Akademik.

Persyaratan administrasi calon Rektor ITB juga terbuka untuk umum seperti setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, riwayatnya bersih dari masalah pidana, bukan anggota atau pengurus partai dan afiliasinya, surat pernyataan visi atau motivasinya menjadi Rektor ditulis tangan, bergelar doktor (S3) dan usia kurang dari 60 tahun.

Pemilihan ini karena jabatan rektor sekarang yaitu Kadarsah Suryadi akan berakhir pada 20 Januari 2020. Sesuai aturan, tiga bulan sebelum masa habis jabatan itu rektor baru sudah harus terpilih.