Kapal Tenggelam Dihantam Badai di Perairan Sumenep, 19 Orang Meninggal Dunia

Kapal Tenggelam Dihantam Badai di Perairan Sumenep, 19 Orang Meninggal Dunia

19 Juni 2019
Tim Basarnas saat mengevakuasi korban.

Tim Basarnas saat mengevakuasi korban.

RIAU1.COM - Kapal layar motor (KLM) Arim Jaya tenggelam dihantam badai dan gelombang tinggi di Perairan Sumenep, Madura, Senin sore.. Sebanyak 19 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. 

Menurut Tim Basarnas 19 korban yang ditemukan meninggal dunia seluruhnya telah teridentifikasi.
 
"Termasuk dua jenazah yang baru ditemukan dan dievakuasi tadi pagi juga telah teridentifikasi, masing-masing adalah Rehan, laki-laki usia lima tahun dan Putri, perempuan usia sembilan tahun. Keduanya asal Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Sumenep," kata Kepala Hubungan Masyarakat Basarnas Kota Surabaya Tholib Mahameru kepada wartawan di Surabaya, Rabu, 19 Juni 2019. 

Dua jenazah korban KLM Arim Jaya teridentifikasi terlebih dahulu setelah ditemukan dan dievakuasi pada hari pertama saat kapal kecil terbuat dari kayu berukuran 3 tonase kotor (gross tonnageGT) itu tenggelam di perairan Sumenep pada Senin sore, 17 Juni lalu. Masing-masing adalah Zahra, usia 29 tahun, dan Hanisah usia 30 tahun, keduanya perempuan asal Guwa Guwa, Raas, Sumenep.

Sedangkan 15 jenasah yang ditemukan dan dievakuasi sepanjang hari kemarin, kata Tholib, seluruhnya telah teridentifikasi tadi malam.

"Seluruh korban meninggal dunia adalah warga Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Sumenep. Dijadwalkan pada pagi hari ini setelah menjalankan proses identifikasi di RSUD Sumenep, Pulau Madura, akan dibawa menuju ke Pulau Guwa Guwa menggunakan dua kapal," katanya, seperti dilansir Antara. 

Kapal Negara (KN) SAR 225 Widura bertugas mengawal dua kapal yang pada pagi hari ini dijadwalkan membawa seluruh jenazah menuju ke Pulau Guwa Guwa.

KLM Arim Jaya diketahui berlayar dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, pada sekitar pukul 07.00 WIB, Senin pagi, 17 Juni, tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur.

Selanjutnya diinformasikan terguling dan tenggelam akibat dihantam ombak saat melintas di pertengahan perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, wilayah Kabupaten Sumenep, pada Senin sore, sekitar pukul 15.00 WIB.

Tholib, dalam kesempatan ini, sekaligus mengoreksi jumlah penumpang beserta anak buah kapal (ABK) Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep seluruhnya adalah 61 orang (bukan 60 orang seperti yang diberitakan sebelumnya).

 

"Data satu orang penumpang dari Puskesmas Dungkek, Sumenep, belum terlaporkan dalam Rapat Tim SAR Gabungan yang berlangsung di Kepolisian Resor Sumenep tadi malam. Pagi ini ada pihak keluarga yang juga penumpang KLM Arim Jaya datang ke Posko SAR Gabungan untuk mengonfirmasi bahwa puteranya yang berusia 8 tahun belum ditemukan," katanya.

Dengan begitu Tim SAR Gabungan mencatat sampai hari ini terdapat tiga korban yang dinyatakan hilang dan sedang dalam proses pencarian. Sementara korban yang berhasil diselamatkan berjumlah 39 orang.

R1/Hee