Kemen ESDM Uji Jalan Bahan Bakar Baru Hingga 40 Ribu Kilometer

Kemen ESDM Uji Jalan Bahan Bakar Baru Hingga 40 Ribu Kilometer

16 Maret 2019
Honda Supra X 125 FI hadir dengan mengusung mesin 125cc -4 tak SOCH yang disertai dengan teknologi Programmed Fuel Injection (PGM-FI) mampu menghasilkan pemakaian bahan bakar yang lebih efisien hingga mencapai 57,2 km/l (EURO 3). Foto: Antara.

Honda Supra X 125 FI hadir dengan mengusung mesin 125cc -4 tak SOCH yang disertai dengan teknologi Programmed Fuel Injection (PGM-FI) mampu menghasilkan pemakaian bahan bakar yang lebih efisien hingga mencapai 57,2 km/l (EURO 3). Foto: Antara.

RIAU1.COM -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) memulai uji jalan (road test) gasoline atau bahan bakar setara Euro 4 hingga menempuh jarak 40.000 kilometer. Uji jalan ini untuk membuktikan bahwa bahan bakar setara Euro 4 dengan sulfur yang lebih rendah akan dihasilkan emisi yang lebih ramah lingkungan.

"Kegiatan ini juga akan pararel dengan kegiatan road test (uji jalan) B30 yang akan dimulai Mei 2019. Kami harapkan tim Road Test Euro 4 akan bertemu dengan Tim Road Test B30 di lapangan dan akan dilihat dan terinformasi ke masyarakat luas," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana dikutip dari Antara, Sabtu (16/3/2019).

Uji jalan BBM setara Euro 4 ini didasari oleh terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20/Setjen/Kum.1/3/2017 tanggal 10 Maret 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N dan Kategori O. Kebijakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membatasi emisi kendaraan bermotor agar lebih ramah lingkungan secara bertahap.

"Tujuan uji jalan ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan gasoline setara Euro 4 terhadap kinerja mesin berbahan bakar bensin kendaraan bermotor, komponen mesin, dan minyak pelumas. Uji jalan ini juga untuk mendapatkan produk baru gasoline berkarateristik setara Euro 4 dan menghasilkan emisi gas buang yang memenuhi standar Euro 4," jelas Dadan.

Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lembaga Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB LEMIGAS) Setyorini Tri Hutami menjelaskan, tahapan kegiatan pengujian gasoline setara Euro 4 meliputi penyediaan tiga jenis bahan bakar gasoline Euro 4 sebagai bahan uji dan dua bahan pembanding lainnya. Sebelumnya, KP3 Aplikasi telah menguji karakter bahan bakar spesifikasi secara penuh yang mengacu pada spesifikasi jenis WWFC Gasoline Kategori 3.

"Kami bekerja sama dengan Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk pengujian emisi gas buang sesuai emisi Euro 4. Tahapan berikutnya adalah pengujian rating komponen mesin di awal road tes (0 km) dan di akhir road test (40.000 km)," katanya.

Selanjutnya, KP3 Aplikasi juga menguji kinerja pada Chasis Dynamometer dan pemeriksaan terhadap minyak pelumas pada kondisi 0 km, 10.000 km, 20.000 km, 30.000 km, dan 40.000 km.

"Hasil awal uji statis chasis dan hasil uji emisi bagus. Uji jalan hingga jarak 40.000 km ini merujuk pada rata-rata jarak tempuh kendaraan pribadi selama satu tahun," ujar Setyorini.

Uji jalan ini terbagi dalam beberapa rute dan tahapan. Rute pertama adalah Jakarta - Bogor - Pandeglang - Serang - Cilegon - Jakarta. Rute kedua menempuh kota Jakarta - Cikampek - Bandung - Jakarta. Rute terakhir meliputi Jakarta - Cikampek - Cirebon - Brebes - Tegal - Jakarta. Rute uji jalan ini akan mengombinasikan beragam kondisi jalan, seperti ruas jalan tol, keramaian dan kemacetan. Pelaksanaan uji jalan akan berlangsung hingga Agustus 2019.

"Hipotesa dari dasar pengujian semua bagus dan semoga hasil uji jalan juga bagus," harap Setyorini.

Selama uji jalan, PPPTMGB "LEMIGAS" mendapat dukungan bahan bakar gasoline setara Euro 4 dari Pertamina dan dukungan tiga kendaraan dari Toyota Indonesia. Seluruh tahapan penelitian dimulai pada 20 Februari dan ditargetkan selesai pada 24 September 2019.