Rencana Penerimaan CPNS Belum Jelas, BKD Meranti Menunggu Pusat

Rencana Penerimaan CPNS Belum Jelas, BKD Meranti Menunggu Pusat

13 September 2019
Ilustrasi Seleksi Penerimaan CPNS

Ilustrasi Seleksi Penerimaan CPNS

RIAU1.COM - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kepulauan Meranti belum mendapat kepastian tentang kuota formasi maupun jadwal pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019.

Kepala BKD Kepulauan Meranti, Alizar mengatakan, dalam hal ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pusat terkait rencana tersebut.

"Belum ada informasinya. Sampai saat ini kita masih menunggu petunjuk dari Menpan - RB," ujar Alizar belum lama ini.

Sementara itu, Kasubid Pengadaan Pegawai, Budi Hardiantika mengatakan, sebelumnya, memang ada tersebar informasi yang mengatakan penerimaan dilaksanakan pada bulan Oktober, usai pelantikan Presiden. Namun untuk kepastian jadwal dan formasi masih harus menunggu dari pusat.



"Yang jelas kita sudah menyampaikan usulan formasi. Tapi sampai saat ini belum ada informasi mengenai formasi yang disetujui. Penerimaan katanya setelah pelantikan pak presiden, kita tunggu sajalah. Karna sampai saat ini belum ada infonya" terang Budi.

Untuk penerimaan CPNS tahun 2019 ini, pihaknya telah dua kali mengusulkan formasi CPNS. Dimana, sama seperti tahun sebelumnya, formasi yang diusulkan tersebut mengutamakan guru dan kesehatan, kemudian baru ditambah tenaga teknis.



"Pengajuan kita memang selalu banyak, awalnya 1000 lebih, usulan kedua jadi 200 formasi. Tapi kemungkinan yang diterima dibawah 100. Untuk gambarannya mungkin sama seperti penerimaan sebelumnya, yakni guru, kesehatan dan tenaga teknis. Tapi kita utamakan guru dan kesehatan" paparnya lagi.

Selain itu, terkait beredarnya informasi mengenai sejumlah formasi yang tersedia pada penerimaan CPNS 2019 di tengah masyarakat, ia mengbimbau agar masyarakat jangan mudah mempercayai informasi serupa.

"Itu hoaks, jangan di percaya. Karena formasi itu masih rahasia. Walaupun katanya dari Menpan, tapi itu tidak bisa di pertanggung jawabkan. Intinya jangan mudah percaya. " tutur Budi.

Loading...