Buruh Bangunan Ditikam Usai Pulang Kerja dari Gereja Katolik Paroko Woma, Polisi Sudah Ketahui Ciri-Ciri Pelaku

Buruh Bangunan Ditikam Usai Pulang Kerja dari Gereja Katolik Paroko Woma, Polisi Sudah Ketahui Ciri-Ciri Pelaku

13 Oktober 2019
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw. Foto: Kumparan.com.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw. Foto: Kumparan.com.

RIAU1.COM -Seorang warga Wamena, Papua, diserang orang tak dikenal. Korban bernama Deri Datu Padang, warga Toraja, Sulawesi Selatan, itu sempat dibawa ke rumah sakit sampai akhirnya tewas.

Dilansir dari Kumparan.com, Minggu (13/10/2019), peristiwa terjadi saat korban dan beberapa rekan lainnya pulang kerja dari Gereja Katolik Paroko Woma menuju Kota Wamena, Sabtu (12/10/2019). Korban pulang dengan menumpangi sepeda motor.

Sesampainya di jembatan Woma, korban tiba-tiba dipepet oleh dua orang. Salah satunya langsung menikam korban.

Pelaku diketahui berciri seorang pria dewasa dan seorang remaja. Mereka lalu lari ke arah kuburan lama.

Korban yang masih hidup berupaya bangkit dan menuju ke pos Brimob terdekat dengan kondisi pisau masih tertancap. Sesampainya di pos, korban dibawa ke RSUD Wamena. Setelah sempat mendapat perawatan medis, korban akhirnya meninggal.

Terkait peristiwa itu, Kapolda Papua Irjen (Pol) Paulus Waterpauw mengatakan, korban merupakan pekerja geraja. Dia tengah membangun sejumlah fasilitas gereja.

"Ada saudara-saudara kita yang baru mengerjakan kamar mandi Gereja Katolik di Woma itu yang menjadi korban. Kampung Woma itu terletak di seberang jembatan yang menjadi lokasi utama kerusuhan pada 23 September 2019," ujarnya.

Dia mengatakan wilayah Woma dan sekitarnya memang cukup rawan. Lokasi itu juga sempat menjadi sasaran amuk massa saat kerusuhan di Wamena terjadi, Senin (23/9/2019).

Loading...

"Saya sudah tiba di situ. Memang di situ agak sedikit tertutup masyarakatnya dan tampaknya kemarin yang melakukan kekerasan terhadap ruko-ruko yang ada di sekitar Woma itu, ya, kelompoknya mereka (pelaku penikaman pekerja bangunan) itu," tambah dia.

Paulus sudah dapat mengidentifikasi para pelaku. Mereka diduga merupakan remaja yang tak memiliki pekerjaan dan kerap berbuat onar.

"Itu anak-anak yang free man yang hidupnya mau enak saja, tidak mau bekerja hanya mau mengganggu yang lain. Mau dapat hasil yang banyak dengan cara-cara yang tidak benar," tutur dia.

Mantan Kapolda Sumatera Utara itu menegaskan jajarannya akan mengusut tuntas kasus kematian Deri Datu Padang.

"Itu menjadi tugas kami untuk ungkap pelakunya. Hari ini juga saya akan berangkat menuju Wamena. Bapak Pangdam XVII Cenderawasih (Mayjen TNI Herman Asaribab) sudah lebih dahulu tiba di Wamena pagi ini. Saya juga mengutus Direskrim Umum Polda Papua dengan penyidiknya untuk membantu pengusutan kasus itu," ucap dia.