14 Ribu Botol Miras Palsu Disita dalam Penggerebekan Pabrik Berkedok Kontrakan di Jalan Bunga Raya Pekanbaru

14 Ribu Botol Miras Palsu Disita dalam Penggerebekan Pabrik Berkedok Kontrakan di Jalan Bunga Raya Pekanbaru

14 Januari 2019
Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto mengecek kontrakan yang jadi tempat pabrik Miras palsu, didampingi Kapolsek Limapuluh Kompol Angga F Herlambang (Foto:Riau1)

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto mengecek kontrakan yang jadi tempat pabrik Miras palsu, didampingi Kapolsek Limapuluh Kompol Angga F Herlambang (Foto:Riau1)

RIAU1.COM -Aparat Polsek Limapuluh Kota Pekanbaru - Riau, menyita 14.659 botol minuman keras (Miras) palsu, dalam penggerebekan kontrakan yang menjadi hime industri Miras palsu di Jalan Bunga Raya, RT03 RW12 Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya..

14 ribuan Miras palsu ini terdiri dari berbagai merek. Enam orang masing-masing berinisial AS, M, T, S, H dan R ikut diamankan. Mereka didufa sebagai pekerja yang meracik dan mengemas minuman keras tersebut, sebelum nantinya dipasarkan.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto didampingi Kapolsek Limapuluh Kompol Angga F Herlambang dan jajaran lainnya, Senin 14 Januari 2019 siang menuturkan, selain belasan ribu botol Miras, turut disita pula tutup botol hingga merek.

"Sebelum kita gerebek pada Sabtu siang kemarin, kita sudah melakukan penyelidikan yang cukup panjang, selama tiga minggu. Kita amati gerak-geriknya," kata Kombes Susanto dalam jumpa persnya di kontrakan tersebut, yang turut pula didampingi Kapolsek Bukit Raya Kompol Pribadi.

Keterangan para pelaku, Miras palsu ini diedarkan ke Jambi dan Kota Pekanbaru. Setakat ini, aparat berwajib tengah memburu dalang di balik aktivitas home industri (pabrik) Miras berkedok kontrakan tersebut.

Loading...

Diberitakan sebelumnya, kontrakan tersebut setiap harinya tidak tampak ada aktivitas, demikian menurut warga setempat. Bahkan rumah bercat putih itu pagar besinya juga kerap tutup.

Aktivitas dalam rumah pun sangat terelubung, sehingga tak satupun warga yang merasa curiga. "Pagi, siang, malam tutup terus. Kirain tidak ada orang di dalam rumah," terang Sabirin, tokoh masyarakat setempat.