Razia Perut Lapar, Polisi di Tanjungpinang Jual Nasi Rp 1.000 Per Porsi

Razia Perut Lapar, Polisi di Tanjungpinang Jual Nasi Rp 1.000 Per Porsi

18 Februari 2021
Warga antre membeli nasi dan lauk pauk yang dijajakan Bripka Zulham seharga Rp1000 atau seikhlasnya. (Foto: Istimewa/Presmedia.id)

Warga antre membeli nasi dan lauk pauk yang dijajakan Bripka Zulham seharga Rp1000 atau seikhlasnya. (Foto: Istimewa/Presmedia.id)

RIAU1.COM -Banyak orang kesulitan ekonomi saat pandemi menyerang Indoensia, bahkan untuk makan banyak masyarakat yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok itu. Berbagai cara dilakukan orang untuk membantu kesulitan itu. Dengan moto Razia perut lapar,  Bripka Zulhamsyah Putra, Ps Panit yang bertugas di Polsek Kawasan Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang. Bripka Zulham menjual makanan dengan harga Rp1000, atau bahkan seikhlasnya. Dagangan dijajakan di mobil Jeep hitam miliknya.

‘’Masyarakat bisa membeli makanan dengan lauk yang disediakan hanya dengan membayar Rp1000 atau seikhlasnya yang dibuka mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai setiap hari,’’ tutur Bripka Zulham kepada PRESMEDIA.ID, Kamis (18/2/2021).

Sebagai tempat jualan, mobil pribadinya tersebut didesain khusus dan mangkal persis di depan Kantin KP3 seputaran Polsek Kawasan Pelabuhan SBP (depan Gedung Daerah) Tanjungpinang.

Bripka Zulham melakukan hal itu berawal dari niatan yang tulus. Ia sekedar ingin beramal sekaligus membantu orang yang sedang kesulitan pada masa pandemi COVID-19 ini.

Ps Panit Intelkam Polsek Kawasan Pelabuhan Sri Bintan Pura ini membuat terobosan dengan moto “Siapa Saja Boleh Makan, Razia Perut Lapar Bayar Rp1000 atau Seikhlasnya”.

Kepada media ini, Bripka Zulham menuturkan kerap menjumpai orang yang sulit sekedar untuk membeli makanan karena faktor ekonomi.

Dari kejadian itu ia dan sang istri Findinita, memikirkan bagaimana cara untuk membantu orang yang sedang sulit, namun tidak merendahkannya.

Dari sanalah hatinya tergerak ingin membantu sesama dengan tidak merendahkan mereka. Meskipun ini nasi bantuan, maka mereka tetap membeli nasi ini namun cukup seharga Rp1000 saja atau seikhlasnya.

‘’Mereka bayarnya dengan cara memasukkan uang ke dalam toples. Jadi, saya tidak tahu mereka bayarnya berapa,” papanya.

Meski ia mematok harga Rp1000 atau seikhlasnya, ada masyarakat yang membayar dengan uang koin Rp50 dan Rp20 ribu. Ada juga yang membayar Rp50 ribu dengan memesan 1 porsi makanan.

Dengan begitu, para konsumen bebas memasukkan uang ke toples. Sehingga mereka pun, tidak malu untuk membeli makanan.

‘’Jadi saya pun tidak tahu siapa yang membayar dan bayar dengan uang berapa. Dengan itu kita sama-sama dapat pahala. Dan uang yang kita dapat hari ini untuk bahan memasak makanan besok, dan seterusnya,” jelas Bripka Zulham.

Mantan Walpri Walikota Tanjungpinang mendiang Syahrul ini, setiap hari bersama sang istri menyiapkan 50 porsi untuk program Razia Perut Lapar ini. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah porsi makanan akan bertambah.

“Kita lihat dulu pandangan masyarakat. Kalau baik insyaAllah kita akan tambah diatas 50 porsi. Dan nanti kalau ada yang ingin membantu donasi kita siap terima donasi. Intinya kita sama-sama membantu,” tutur Zulham.

Saat berjualan, dia tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat mengedepankan protokol kesehatan saat mengantre membeli makanan.

Ia juga menyebut lokasi jualan tidak hanya di depan Kantin KP3, dan bisa di tempat lain seputaran Tanjungpinang.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kompol Anjar Y Widodo, mengaku sangat senang dengan niat anggotanya dalam membantu masyarakat. “Kita senang dan mendukung ada anggota yang peduli dan membantu sesama. Kita dukung itu,” tegas Anjar.

Kapolsek pun berpesan kepada masyarakat agar dalam mengantre makanan harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak berdesakan.

“Tetap harus utamakan protokol kesehatan. Karena saat ini masih pandemi COVID-19. Jangan takut tidak kebagian makanan,” demikian mantan Kasat Lantas Polres Tanjungpinang ini mengakhiri.