Tiga Kali Upaya Bunuh Diri, yang Ketiga Berhasil dengan Gantung Diri

Tiga Kali Upaya Bunuh Diri, yang Ketiga Berhasil dengan Gantung Diri

18 Februari 2021
Garis polisi terpasang di rumah kosong di Sungai Lakam Timur, Karimun tempat Edy Alkadius ditemukan tewas bunuh diri, Senin (15/2/2021). Foto Suryakepri.com/YAHYA

Garis polisi terpasang di rumah kosong di Sungai Lakam Timur, Karimun tempat Edy Alkadius ditemukan tewas bunuh diri, Senin (15/2/2021). Foto Suryakepri.com/YAHYA

RIAU1.COM -Modus gantung diri yang dilakukan Edy Alkadius (55), warga RT 02 RW 02, Kelurahan Sungai Lakam Timur, Kecamatan Karimun tepatnya rumah kosong belakang penggilingan bakso, Senin (15/2/2021) lalu, akhirnya terungkap oleh Kepolisian Resor Karimun, Polda Kepulauan Riau (Kepri) 

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan mengatakan, motif Edy Alkadius bunuh diri diduga karena sakit yang sudah menahun. “Kasus gantung diri Senin kemarin motifnya korban sakit,” kata Adenan, Rabu (17/2/2021) sore.

Akibat sakitnya itu, pria kelahiran Tanjung Batu, Kundur, Karimun, 3 Juni 1965 dikatakan Kapolres sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menabrakan diri ke truk, meminum bensin dan gantung diri.
“Jaraknya hampir berdekatan,” kata Kapolres.

Namun dua percobaan bunuh diri sebelumnya dengan menabrakkan diri ke truk dan minum bensin diketahui oleh keluarga dan berhasil digagalkan. “Dua percobaan sebelumnya berhasil digagalkan keluarga. Yang Senin kemarin keluarga tidak tahu,” kata Adenan.


Rumah kosong yang dijadikan Edy Alkadius sebagai tempat mengakhiri hidupnya dipastikan Kapolres milik korban dan keluarganya. “Itu milik kakak korban, kosong tak berpenghuni,” ungkapnya.

Kapolres juga memastikan kasus tersebut murni bunuh diri. Itu setelah dilakukan visum, pihaknya tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh Edy Alkadius. Selain itu terdapat juga bekas jeratan pada leher korban, lidah korban menjulur sekitar 1 cm dan pada kemaluan korban mengeluarkan sperma.

Pihaknya juga sudah memintai keterangan dua orang saksi. Berdasarkan keterangan saksi, pada hari Senin itu sekira pukul 10.30 WIB saksi pertama yakni saudara Rey ditelpon oleh keluarga untuk mencari korban saudara Edy Alkadius karena tidak ada di rumah.

Loading...

Saudara Rey kemudian mencoba bertanya pada istrinya apa ada melihat Edy. Kata istri Rey, ia melihat Edy di seputaran Sungai Lakam di rumah kakak Edy yang tidak berpenghuni (rumah kosong). Setelah sampai di rumah kosong milik kakak Edy, saksi Rey melihat pintu depan rumah terbuka.
 

Dari luar saksi melihat Edy sudah dalam posisi leher terikat tali. Mendapati pemandangan nahas itu, dan Rey langsung masuk ke dalam rumah melihat langsung dan memang benar Edy dalam kondisi tidak sadar. Rey kemudian memanggil sepupunya saksi kedua yaitu Andyka untuk membantu melepaskan tali yang menjerat leher Edy.


Setelah diturunkan, kedua saksi melihat Edy sudah meninggal dan membaringkan di lantai serta langsung menghubungi keluarga yang lain. Kapolres menyebut berdasarkan hasil olah TKP, pihaknya mendapati tali yang digunakan korban dengan panjang sekitar 180 cm dalam posisi simpul hidup.

Kemudian satu pasang sendal korban, kursi plastik warna biru. “Saat petugas pikket Reskrim dan Inafis Satreskrim datang ke TKP, korban sudah diturunkan dan ditutup kain dan setelah dicek korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Adenan. (suryakepri)