Akibat Dilegalkan, Dokter di Inggris Merasa Seperti Pengedar Ganja

Akibat Dilegalkan, Dokter di Inggris Merasa Seperti Pengedar Ganja

1 November 2018
Daun ganja

Daun ganja

RIAU1.COM - Akibat pelegalisasian ganja pada tanggal 1 November 2018 di Inggris, Skotlandia dan Wales, salah satu dokter di Inggris merasa dirinya bagaikan seorang pengedar ganja. 

Tak cuma itu, para ahli juga berpendapat bahwa tindakan pelegalisasian dari ganja medis bisa menyebabkan terjadinya kecanduan dan potensi tindakan kriminal. 

Hal ini pun membuat 166 orang konsultan penyakit dari seluruh wilayah Inggris memberikan surat petisi karena mengklaim mereka bisa saja menjadi pengedar narkoba secara tidak sengaja. 

Konsultan tersebut khawatir bahwa obat tersebut akan dieksploitasi dan ketika para pasien tidak mendapatkannya, mereka akan meminta ganja dari pengedar narkoba. 

"Kami prihatin bahwa demi kepentingan politik, pemberian resep ganja untuk menghilangkan rasa sakit dimandatkan. Pengobatan dengan ganja untuk nyeri kronis belum disertai dengan bukti dan mungkin terkait dengan bahaya yang signifikan," demikian isi surat tersebut yang ditandatangani oleh dr Rajesh Munglani, konsultan ahli nyeri di Cambridge dan London, dikutip dari DailyMail, 31 Oktober 2018.

Padahal, para ahli sudah mengingatkan bahwa tak ada bukti pasti yang menunjukkan ganja efektif dalam mengobati rasa sakit. Yang ada ganja itu malah memberikan pasien berisiko Iebih tinggi untuk masalah kesehatan mental. 

"Orang-orang telah datang dan berkata 'Saya tidak tertarik dengan obat Iain, saya hanya ingin ganja', kami mungkin akhirnya menjadi pengedar narkoba," tutur dr Munglani. 

Para ahli mengatakan bahwa mereka takut nantinya para pasien akan mengalami masalah ketergantungan akibat pelegalisasian ganja ini. Tapi sayang, sepertinya keluhan para ahli tersebut tak didengarkan oleh pemerintah. Malah pemerintah membalas keluhan mereka dengan pemberian ganja akan berdasarkan resep dokter dan tidak boleh Iebih.