Sebelum Dikenal Masyarakat Luas, Ini Sejarah Margarin yang Penuh Kontroversi

Sebelum Dikenal Masyarakat Luas, Ini Sejarah Margarin yang Penuh Kontroversi

3 Januari 2021
Margarin (Foto: Istimewa/internet)

Margarin (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Margarin yang dikenal sebagai produk olahan kue-kue basah, kue bolu, sponge cake, kue sagu dan lainnya ternyata memiliki sejarah kontroversi.

Penemu margarin, Mege-Mouries tidak diperlakukan istimewa atas penemuannya itu. Ia bahkan dipaksa meninggal dalam keadaan miskin pada tahun 1880 dikutip dari kumparan.com, Minggu, 3 Januari 2021.

Alasannya karena pesaingnya yang masih memasarkan butter resah karena takun margarin bakal menutup rapat-rapat mata pencahrian mereka.

Setelah Mege-Mouries tewas, para pengusaha Belanda mewarnai margarin yang semula berwarna putih mirip seperti kuning butter dengan tujuan untuk mengelabuinya. Bukannya malah menghilang, perubahan warna itu tanpa diduga membuat margin malah dicari-cari orang.

Kondisi ini membuat para pengusaha susu resah dengan menggelar unjuk rasa. Alhasil, margarin tak berlaku di 30 negara bagian Amerika Serikat. Bahkan hukum di Kanada melarang keberadaan margarin.

Loading...

Margarin kembali dipergunakan ketika Perang Dunia I. Alasannya karena persediaan butter semakin menipis.

Pemerintah yang terlibat peperangan harus mengandalkan margarin sebagai persediaan makanan tentara.