Ide Gila Donald Trump Beli Pulau Greenland, Ini Cuitan Orang Denmark

Ide Gila Donald Trump Beli Pulau Greenland, Ini Cuitan Orang Denmark

17 Agustus 2019
Ini penampakan suasana Kota Pelabuhan Tasiilaq, Pulau Greenland, Jumat, 16 Agustus 2019.

Ini penampakan suasana Kota Pelabuhan Tasiilaq, Pulau Greenland, Jumat, 16 Agustus 2019.

RIAU1.COM - Ide gila Donald Trump ingin membeli Pulau Greenland yang saat ini di bawah otonomi Denmark mendapat berbagai tanggapan. Baik oleh Pemerintah Greenland maupun orang Denmark. 

Seperti dilansir bisnis.com, Sabtu, 17 Agustus 2019, Greenland menolak gagasan mengenai kemungkinan wilayah itu dijual.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Greenland Ane Lone Bagger ketika menanggapi pemberitaan media yang menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin membeli pulau terbesar di dunia itu.

 

"Kami terbuka untuk bisnis, tetapi kami tidak untuk dijual," ujar Bagger kepada Reuters, dikutip Jumat (16/8/2019).

Trump dikabarkan secara pribadi berdiskusi dengan para penasihatnya tentang gagasan membeli pulau Greenland, yang terletak di antara Samudra Atlantik Utara dan Arktik, untuk memperluas wilayah AS.

Menurut laporan Wall Street Journal, Trump mengangkat masalah itu pada jamuan makan malam tahun lalu. Saat itu, Trump mengatakan bahwa dia mendengar Denmark mencari dukungan keuangan untuk Greenland yang memberatkan.

Dua sumber yang mengetahui mengenai hal tersebut mengatakan, gagasan membeli wilayah Denmark yang memiliki otonomi pemerintahan sendiri itu ditertawakan oleh beberapa penasihat Trump sebagai lelucon.

Namun dianggap serius oleh beberapa penasihat lainnya.

Loading...

 

Sementara itu, sejumlah politisi Denmark mencerca ide Trump tersebut.

"Jika dia benar-benar merenungkan hal ini, maka ini adalah bukti terakhir, bahwa dia sudah gila," ujar Soren Espersen, Juru Bicara Urusan Luar Negeri Partai Rakyat Denmark.

"Pemikiran Denmark menjual 50.000 warga ke Amerika Serikat benar-benar konyol," lanjutnya.

“Itu pasti lelucon April Mop. Benar-benar keluar dari musim, ”kata Mantan Perdana Menteri Lars Lokke Rasmussen melalui Twitternya.

R1/Hee