Korsel dan China Akn Berantas Polusi Udara dengan Hujan Buatan

Korsel dan China Akn Berantas Polusi Udara dengan Hujan Buatan

16 Maret 2019
Foto: Internet

Foto: Internet

RIAU1.COM - Korea Selatan dan China akan memberantas polusi udara dengan hujan buatan. Ide tersebut dinamakan cloud seeding atau penyemaian awan. 

Polusi udara kini menjadi masalah besar di sejumlah negara di dunia. Salah satunya adalah Seoul, ibu kota Korea Selatan. Karenanya otoritas setempat mengambil tindakan tegas untuk mencoba menangani kabut asap yang menyelimuti kota tersebut. 

Di satu sisi, demi menanggulai isu membandel ini, Presiden Moon Jae-in membuat pancuran hujan buatan yang diharapkan bisa efektif membersihkan polusi udara dari Iangit. Ini adalah strategi yang telah diuji coba sebelumnya, meski masih belum ada bukti kuat yang menyebut bahwa trik itu benar-benar berhasil memberantas polusi udara. 

Ide pemimpin Korea Selatan tersebut dinamakan cloud seeding atau penyemaian awan. Teorinya yakni bahan kimia tertentu dilepaskan ke udara, biasanya menggunakan pesawat tanpa awak, dengan tujuan mendorong tetesan air terbentuk. Hujan yang tercipta kemudian menarik partikel aerosol yang mencemari dari Iangit saat jatuh. 

Eksperimen sebelumnya tidak dapat menyimpulkan apakah penyemaian awan benar-benar berfungsi, sebab upaya yang pernah dilakukan oleh Korea Selatan pada bulan Januari, gagal. 

Sejauh ini, teknik tersebut telah digunakan untuk mencoba dan memastikan cuaca baik pada Olimpiade Beijing dan untuk mengatasi kekurangan air, tetapi jenis-jenis awan tertentu harus ada sejak awal cara ini diterapkan agar bisa mendorong curah hujan buatan tercipta. 

Selain dari penyemaian awan, ada pula efektivitas jangka panjang Iain yang juga menggunakan air untuk membersihkan polusi. Meski hujan dikatakan bisa membersihkan udara dari partikeI-partikel yang berpolusi. 

Tetapi sejauh mana dan seberapa efektif peran hujan dalam menjalankan tugasnya adalah sesuatu yang masih diselidiki oleh para ilmuwan. Namun demikian, Korea Selatan akan mencobanya Iagi. 

Proyek ini sedang dilakukan dengan menggandeng Pemerintah China, karena banyak partikel debu halus yang menyumbat atmosfer diklaim berasal dari negara tetangga. 

Rupanya hujan buatan akan dihasilkan di atas Laut Kuning (Yellow Sea), di sebelah barat Semenanjung Korea, sebab menurut kedua negara, ini merupakan minggu yang sangat buruk untuk polusi udara di wilayah tersebut. Demikian dilansir Instagram @wowfakta, 16 Maret 2019.