Fenomena Matahari Semu Membuat Durasi Siang Menjadi Lebih Lama

Fenomena Matahari Semu Membuat Durasi Siang Menjadi Lebih Lama

13 Januari 2019
Fenomena Matahari Semu Membuat Durasi Siang Menjadi Lebih Lama

Fenomena Matahari Semu Membuat Durasi Siang Menjadi Lebih Lama

RIAU1.COM - Fenomena matahari semu saat ini tengah berlangsung di sejumlah negara dengan lintang tinggi. Hal ini membuat kondisi siang hari menjadi lebih panjang. Namun di Indonesia sendiri kondisi siang dengan durasi yang lebih panjang hanya berlangsung selama 20 menit.

Situasi ini seolah membuat matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat. Kemudian juga berdampak kepada cuaca, semakin lama penyinaran matahari semakin besar juga penguapan di suatu daerah, sehingga dapat menjadi suplai tumbuhnya awan-awan hujan.



Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto mengatakan, pada Desember dan Januari umumnya lama penyinaran matahari bisa 12 jam 28 menit. Kemudian pada Maret durasi siang lebih pendek, sekitar 12 jam 10 menit.

"Gerak semu matahari mengakibatkan pergeseran posisi daerah pertemuan angin, antar benua belahan bumi utara dengan selatan, atau yang dikenal sebagai ITCZ (intertropical convergence zone)," ujarnya dikutip dari VIVA.co.id Minggu, 13 Januari 2019.

Akibat durasi yang lebih lama menyebabkan kesan siang hari menjadi lebih panas. Sementara itu Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin mengatakan gerak semu matahari adalah disebabkan oleh gerak bumi.



"Gerak semu matahari adalah ketampakan gerak matahari yang sesungguhnya disebabkan karena gerak Bumi. Gerak semu terbagi menjadi dua, harian dan tahunan," kata Thomas.

Gerak semu harian berupa terbit dan terbenamnya matahari karena rotasi bumi, sedangkan tahunan berupa gerak periodik posisi matahari dari selatan ke utara lalu kembali lagi ke selatan.

"Fenomena ini hanya fenomena tahunan yang menyebabkan perubahan musim, tidak perlu ada yang ditakutkan," pesannya.