Tragis, Tangan Minta Tolong di Tengah Arus Banjir Ternyata Isyarat dari sang Adik Berusia 7 Tahun

Tragis, Tangan Minta Tolong di Tengah Arus Banjir Ternyata Isyarat dari sang Adik Berusia 7 Tahun

10 November 2018
Ilustrasi (Foto dari internet)

Ilustrasi (Foto dari internet)

RIAU1.COM -Bocah berusia tujuh tahun bernama Dimas Febrianto ditemukan tak bernyawa, Sabtu (10/11/2018) siang. Ia meninggal dunia setelah terseret arus banjir yang menggenangi Kelurahan Kampung Dagang Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu - Riau.

Niat melihat banjir dan main air berujung peristiwa nahas. Bermula saat korban bernama Dimas bersama orangtua dan abangnya Endah (Usia 11 tahun, red) pergi ke Kelurahan Dagang, lantaran di sana sedang dilanda banjir.

Bukan mereka saja, banyak pula masyarakat sengaja datang ke sana untuk melihat banjir dan main air. Saat itu, sang abang (Endah) sempat mengingatkan adiknya Dimas agar berhati-hati main air dan jangan terlalu ke tengah.

Entah bagaimana ceritanya, tak lama berselang kemudian, Endah melihat ada sesosok tangan seperti minta tolong di tengah arus banjir. Bocah berusia 11 tahun ini tak menyangka, kalau itu adalah isyarat dari sang adik, dan orang yang tenggelam tersebut adalah Dimas.

Seketika itu, Endah mendatangi ibunya dan menanyakan keberadaan Dimas. Namun sang ibu tidak mengetahui. Sontak saja ia kaget, dan langsung berfirasat jika tangan tenggelam yang dilihatnya tadi adalah adiknya sendiri.

Loading...

Warga sekitar yang mengetahui itu langsung melakukan pencarian. Sabtu sore sekitar jam 17.45 WIB, jasad Dimas akhirnya ditemukan dalam kondisi tersangkut di sebuah batang pohon.

"Korban sempat langsung dibawa ke Klinik Medisra, namun ternyata sudah dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Ps Paur Humas Polres Inhu Bripka Misran WB, Sabtu malam.

Kepolisian pun mengimbau, agar masyarakat berhati-hati saat banjir melanda, khususnya dengan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak. Bukan tanpa sebab, dalam sehari (Sabtu), ada dua kejadian bocah tewas akibat tenggelam di Inhu.