Sempat Timbulkan Polemik, Film The Santri Belum Diproduksi, Masih Trailer

Sempat Timbulkan Polemik, Film The Santri Belum Diproduksi, Masih Trailer

18 September 2019
Ilustrasi screen shot Film The Santri.

Ilustrasi screen shot Film The Santri.

RIAU1.COM - Film The Santri sempat menimbulkan polemik. Karena dianggap tidak mencerminkan kehidupan dan budaya Santri secara Islami sehari hari.

Protes itu terutama datang dari aktivis Front Pembela Islam (FPI).

Namun Produser Eksekutif film The Santri, Imam Pituduh menyatakan film The Santri yang disutradarai Livi Zheng belum diproduksi.

Seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu, 18 September 2019, Imam Pituduh mengatakan film The Santri belum diproduksi. Masih Trailer. 

Ia mengatakan Nahdlatul Ulama channel dan Livi baru sekedar menggarap trailer film tersebut.

 
 
"Saya ingin menegaskan bahwa film The Santri ini baru pada tahapan trailer," ujar Ilham di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (17/9).
 
Ilham yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menuturkan pihaknya dan Livi baru akan menggarap film tersebut pada bulan Oktober mendatang. Ia memperkirakan proses penggarapan akan berlangsung hingga bulan April tahun 2020.
 
Namun, Ilham enggan menjelaskan secara tegas alasan mengapa tak langsung menggarap film secara keseluruhan sebelum merilis trailer.

Ia hanya menyampaikan alur cerita dari film  yang sudah dipersiapkan sejak setahun lalu oleh pihaknya dan Livi tidak akan berubah meski muncul polemik di tengah masyarakat.
 
"Semua akan sesuai dengan yang kita rencanakan. Dan kami berharap semua bisa menikmati," ujarnya.
 
Lebih lanjut, Ilham menyampaikan film The Santri tidak akan langsung diputar di Indonesia jika sudah selesai digarap. Ia menyampaikan pihaknya berharap film itu bisa terlebih dahulu diputar di luar negeri, seperti di Eropa, Amerika, hingga China.
 
Ia beralasan film The Santri dibuat untuk menceritakan soal budaya, sosial, dan agama yang ada di Indonesia kepada pihak luar.
 
"Kita tunjukkan kepada dunia, Indonesia ini lho. Sehingga semua orang bisa melihat yang ada di Indonesia. Nah setelah itu dilihatkan di Indonesia tidak apa-apa," ujar Ilham.

Di sisi lain, Ilham meminta semua pihak tidak melontarkan kritik terhadap film The Santri yang belum diproduksi. Ia mengatakan kritik bisa dilakukan jika film tersebut sudah selesai diproduksi dan ditonton.

 

 
"Saya mau ngajak teman yang bertentangan ayo casting ikut main bareng jadi biar merasakan bahwa di sini tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan agama sama sekali," ujarnya.
 
"Justru ini yang kami dorong supaya kita betul-betul memahami agama secara komprehensif, artinya tidak artinya pada kulitnya," ujar Ilham.
?
Sebelumnya, menantu Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab, Hanif Alathas menolak penayangan film The Santri yang diinisiasi PBNU. Hanif yang merupakan Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI) mengatakan trailer film itu tidak mencerminkan tradisi santri.

R1/Hee