Bersama Pabrikan Jerman, Geely Kembangkan Taksi Udara

Bersama Pabrikan Jerman, Geely Kembangkan Taksi Udara

10 September 2019
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Transportasi kian hari semakin maju dan berkembang, hal itu yang kemudian membuat Zhejiang Geely Holding Group (Geely) akan berinvestasi di perusahaan taksi terbang asal Jerman, Volocopter.

Bersama mitra barunya, Geely juga akan mendirikan perusahaan startup patungan untuk meluncurkan taksi udara di Cina.

Geely memimpin investasi yang mengumpulkan 50 juta euro (sekitar US$55 juta) untuk membantu pesawat VoloCity dengan peluncuran komersialnya dalam tiga tahun ke depan.

Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Geely disebut akan mengambil 10 persen saham di pengembang mobil terbang itu.

Ketua Geely Holding, Li Shufu mengatakan, Geely telah beralih dari menjadi produsen otomotif menjadi kelompok teknologi mobilitas.

"Usaha patungan yang direncanakan dengan Volocopter menggarisbawahi kepercayaan kami pada taksi udara Volocopter sebagai langkah ambisius berikutnya dalam ekspansi kami yang lebih luas dalam layanan elektrifikasi dan mobilitas baru," ucapnya dilansir Tempo.co, Selasa 10 September 2019.

Sementara itu, CEO Volocopter, Florian Reuter menuturkan, mobilitas perkotaan perlu berkembang dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

"Pendanaan baru ini dapat membantu perusahaan mengambil langkah besar menuju menghidupkan mobil-mobil di udara," tuturnya.

Fase kerja sama pertama akan meningkatkan total modal yang diterima Volocopter menjadi 85 juta euro. Volocopter juga dalam diskusi dengan investor untuk mengumpulkan lebih banyak dana pada akhir tahun ini, menurut pernyataan tersebut.

Pengembang kendaraan terbang ini akan menempatkan dana untuk menerima sertifikasi komersial oleh Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa untuk pesawat VoloCity-nya, kata pernyataan itu.

Terpisah, Ketua dewan manajemen Daimler AG, Ola Kallenius mengungkapkan, pihaknya sangat senang melihat Geely berinvestasi di Volocopter dan menjadi pemegang saham seperti yang telah dilakukan sejak 2017.

Perusahaan lain di AS dan Jepang, seperti Uber Technologies Inc, Boeing Co, Airbus SE dan startup yang didukung oleh Toyota Motor Corp, juga mengembangkan mobil udara dan mencoba untuk mengkomersialkannya dalam waktu dekat.