Mengejutkan, Indonesia Impor Alas Kaki dan Limbah Kayu dari Vietnam

Mengejutkan, Indonesia Impor Alas Kaki dan Limbah Kayu dari Vietnam

7 September 2019
Ilustrasi aktivitas ekspor impor di pelabuhan.

Ilustrasi aktivitas ekspor impor di pelabuhan.

RIAU1.COM - Sangat mengejutkan. Indonesia mengimpor alas kaki  dan limbah kayu dari  Vietnam 

Seperti dilansir CNBC Indonesia, Sabtu, 7 September 2019, Sepanjang Januari-Juni 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor dari Vietnam adalah US$ 1,82 miliar, hanya 2,22% dari total ekspor.

Namun yang menarik adalah impor Indonesia dari Vietnam didominasi produk manufaktur hi-tech yaitu peralatan telekomunikasi dan suku cadangnya. Kemudian ada alas kaki, serbuk kayu dan limbah kayu dari Vietnam. 

 

Pada semester I-2019, nilai impor produk ponsel serta suku cadangnya adalah US$ 245,44 juta.

Bagaimana caranya negara yang tercabik oleh perang Vietnam bisa berubah menjadi kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan?

"Pertama, Vietnam mengubah haluan ekonomi dari sentralistik menjadi berbasis pasar. Kedua, Vietnam melakukan deregulasi dan menekan biaya. Ketiga, Vietnam berinvestasi di pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia," demikian sebut kajian World Economic Forum.

Pada 1995, Vietnam bergabung dengan perjanjian perdagangan bebas ASEAN.

Kemudian pada 2000 mereka meneken kerja sama perdagangan dengan AS dan pada 2007 bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia WTO. Dengan berbagai perjanjian ini, bea masuk dan bea keluar bisa ditekan sehingga menurunkan biaya berbisnis.

Tentunya ini sangat menarik bagi investor global.
 

Kemudian pemerintah Vietnam juga getol membangun infrastruktur, baik fisik maupun sumber daya manusia. 


Pemerintah Vietnam mulai melakukan deregulasi pada 1986 dengan memperkenalkan UU penanaman modal asing.

Berbagai kemudahan tersebut membuat Vietnam bangkit. Pada 2017, Vietnam sudah sah menjadi eksportir pakaian terbesar di ASEAN dan eksportir kedua terbesar untuk produk elektronik (hanya kalah dari Singapura).

"Dengan tensi perdagangan dunia yang meninggi, Vietnam justru bisa mendapat keuntungan. Saat AS menerapkan bea masuk produk-produk China, pengusaha memindahkan lokasi produksinya ke negara seperti Vietnam.

 

"Bahkan kalau proteksionisme menyulitkan ekspor Vietnam, mereka masih punya kelas menengah domestik untuk menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi. Saat ini, separuh dari populasi Vietnam berada di usia produktif di bawah 35 tahun," papar kajian World Economic Forum.

Ini produk impor Indonesia dari Vietnam beserta nilainya dalam Dolar AS :

Alas kaki 97,594,123
Flat rolled, clad or plated 145,175,463
Flat rolled, not clad 83,556,776
Peralatan telekomunikasi dan suku cadangnya 245,433,460
Serbuk kayu dan limbah kayu 80,332,987

R1/Hee