Badan Kebijakan Fiskal Masih Diskusi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Soal Besaran Tarif Cukai

Badan Kebijakan Fiskal Masih Diskusi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Soal Besaran Tarif Cukai

6 September 2019
Ilustrasi cukai rokok. Foto: Detik.com.

Ilustrasi cukai rokok. Foto: Detik.com.

RIAU1.COM -Pemerintah bakal menaikkan cukai rokok tahun depan. Namun, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan besarannya.

Dilansit dari Detik.com, Jumat (6/9/2019), Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pihaknya masih diskusi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai soal besaran tarif cukai.

"Belum selesai, masih proses ditimbang-timbang, diskusi sama BC (Ditjen Bea Cukai)," katanya.

Menurut Suahasil, pemerintah masih mengkaji sejumlah aspek dari penerimaan hingga imbas ke kesehatan.

"Bukan masalah berat, kita memikirkan dulu tetap seperti biasa menyeimbangkan antara aspek penerimaan, kesehatan, sekarang juga masyarakat perhatiannya sangat tinggi pada BPJS bebannya tinggi untuk pemeliharaan kesehatan," jelasnya.

Ditanya soal usulan pengusaha, Suahasil menuturkan, banyak angka yang disampaikan. Dia tak membeberkan besaran rata-ratanya.

Yang pasti, menurut Suahasil, pengusaha menimbang beban perusahaan.

"Tentu ingin beban usaha seminimal mungkin, tetap mendapat profit, tetap berusaha, kita timbang juga," tambahnya.

Sejalan dengan itu, Suahasil menuturkan untuk objek cukai baru yakni plastik masih dalam pembicaraan dengan DPR.

"Pembicaraan saat ini adalah pemerintah meminta supaya plastik diperbolehkan sebagai barang kena cukai yang baru. Menurut undang-undang itu harus dengan persetujuan DPR, itu tahapan pembicaraannya," tutur Suahasil.