Maxim dan Bitcar Ternyata Belum Lapor Kegiatan Usaha Transportasi Online ke Kemenhub

Maxim dan Bitcar Ternyata Belum Lapor Kegiatan Usaha Transportasi Online ke Kemenhub

6 Agustus 2019
Pengemudi ojek online tengah menunggu penumpang. Foto: Tempo.co.

Pengemudi ojek online tengah menunggu penumpang. Foto: Tempo.co.

RIAU1.COM -Ada pemain baru yang akan bersaing dengan transportasi online atau daring seperti Gojek dan Grab. Dua pemain baru itu adalah Maxim asal Rusia dan Bitcar asal Malaysia.

"Sebenarnya yang ke Kominfo itu banyak, tapi kita minta belum dapat. Jadi ada Maxim dari Rusia, ada Bitcar asal Malaysia," kata Direktur Angkutan Multimoda Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhu) Ahmad Yani dikutip dari Tempo.co, Selasa (6/8/2019).

Maxim memang sudah beroperasi di Banjarmasin, Kalimatan Selatan dan Batam, di Kepulauan Riau. 

"Kalau kita bebas aja. Kita cuma meminta mereka kita meminta audiensi kepada kita seperti apa, mereka itu bagaimana, kantornya di mana dan aplikasi seperti apa," ujarnya.

Ahmad menegaskan bahwa untuk semua pemain transportasi online yang baru dan yang sudah lama harus tetap mengikuti aturan yang dibuat oleh Kemenhub.

"Mau masuk ke situ (angkutan online) tidak ada masalah tapi aturan-aturan yang kaitannya dengan Permenhub Nomor 118 tentang Taksi Online dan kaitannya dengan ojek itu harus dipenuhi," ucapnya.

Kemudian, Ahmad juga menuturkan bahwa setiap aplikasi angkutan online juga harus mengikuti mulai regulasi keamanan dan tentang tarif batas atas dan batas bawah. Agar nanti tidak ada gejolak di kemudian hari.

"Kami minta ke mereka supaya patuh dengan aturan," ucapnya

Lebih jauh Ahmad menyebutkan bahwa dua pendatang baru tersebut memang memiliki pola bisnis yang hampir serupa dengan pendahulunya seperti Gojek dan Grab. Kedua perusahaan itu memulai lini bisnisnya dengan transportasi dari yakni taksi dan roda dua.

Sebenarnya, menurut Ahmad, transportasi online yang akan masuk ke Indonesia cukup banyak. Namun belum semua perusahaan-perusahaan itu datang menemui dirinya untuk memaparkan dari cara kerja dan pola bisnis dari angkutan online-nya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bitcar Indonesia Christiansen menyebutkan, perusahaan aplikasi transportasi daring asal Malaysia yang resmi diluncurkan pada 27 Juli 2019, bakal beroperasi di Indonesia mulai Agustus tahun ini. Perusahaan akan mengundang pengemudi yang sudah mendaftarkan diri untuk melakukan verifikasi data. Proses sosialisasi sendiri telah dilakukan perusahaan sejak awal Juli 2019.

Saat ini, aplikasi transportasi online yang dikelola oleh Bitcar bersama-sama dengan Asosiasi Driver Online (ADO) Indonesia tersebut telah memiliki 1.000 pengemudi yang siap beroperasi pada Agustus mendatang.

"Kami mulai di Jabodetabek dan Medan pada Agustus (2019), serta di Surabaya pada September (2019)," kata Christiansen, akhir bulan lalu.