Kemenko Perekonomian Bakal Libatkan AirAsia Bahas Penurunan Tiket Pesawat

Kemenko Perekonomian Bakal Libatkan AirAsia Bahas Penurunan Tiket Pesawat

8 Juli 2019
Pesawat A330-900 AirAsia X.

Pesawat A330-900 AirAsia X.

RIAU1.COM -Pemerintah tak turut menyertakan perusahaan maskapai AirAsia dalam kebijakan penyediaan diskon tiket maskapai berbiaya murah atau low cost carrier untuk angkutan niaga berjadwal jenis jet. Saat ini, kebijakan diskon tersebut hanya berlaku untuk Citilink Indonesia dan Lion Air.

Dilansir dari Tempo.co, Senin (8/7/2019), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan selama ini maskapai AirAsia telah menyediakan penerbangan dengan harga murah sehingga tak perlu lagi ikut melorotkan harga. Saat ini,  AirAsia tarifnya sudah di bawah 50 persen dari tarif batas atas.

Tak hanya itu, jumlah penerbangan untuk maskapai AirAsia diklaim tak sebanyak Citilink Indonesia dan Lion Air. Meski begitu, Kemenko Perekonomian mengaku tak absen melibatkan AirAsia dalam pembahasan penurunan tiket pesawat.

Darmin menyebut, pemerintah meminta maskapai asal Malaysia itu untuk menjaga stabilitas harga. Artinya, AirAsia diminta tak menurunkan harga di bawah 50 persen dari TBA. AirAsia juga diminta tak mementokkan harga tiket saat jam sibuk di angka 50 persen dari TBA agar tak merusak persaingan pasar.

"Jadi kita cuma bilang you (AirAsia) jangan mentokkan ke 50 persen. Gara-gara itu (kebijakan penurunan harga tiket), jangan ngambil 50 aja," ujar Darmin.

CEO AirAsia Dendy Kurniawan beberapa waktu lalu mengatakan, maskapainya memang telah menyediakan tiket pesawat berharga murah.

"Saya rasa kalau AirAsia harganya sudah sangat terjangkau. Malah selalu promo," ucapnya pada 21 Juni lalu.

Pembahasan diskon tiket pesawat sebelumnya digodok dalam rapat bersama antara Kemenko Perekonomian, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN, dan sejumlah stakeholder yang berfokus di bisnis aviasi. Rapat ini digelar hingga Senin (8/7/2019).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menjelaskan, diskon harga tiket akan berlaku selama tiga kali dalam sepekan, yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu. Susi mengatakan, dalam sehari, ada 11.626 kursi tiket angkutan udara yang diobral hampir setengah harga.

"Rinciannya, maskapai Citilink ada total 62 penerbangan per hari untuk Selasa, Kamis, dan Sabtu total kursinya 3.348 kursi. Untuk Lion Group 146 penerbangan per hari dengan total kursi 8.278," ujar Susi di kantor Kemenko Perekonomian.

Jumlah itu setara dengan 30 persen dari total kursi yang tersedia. Susi mengungkapkan, tiket murah ini akan disediakan untuk jam-jam penerbangan tertentu. Di antaranya untuk keberangkatan pukul 10.00 hingga 14.00 alias pada happy hour.

Pada jam-jam itu, harga tiket maskapai akan dipatok 50 persen dari tarif atas atas atau TBA. Adapun sebelum diskon, maskapai Citilink mematok harga 85 persen dari TBA. Sedangkan Lion Air mematok 75 persen dari TBA.

Detail teknis penjualan tiket murah ini telah disepakati oleh pihak Garuda Indonesia Group, Lion Air Group, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan AirNav. Ia memastikan, penyediaan tiket murah ini bakal berlalu mulai 11 Juli 2019.