Limbah Batu Bara PLTU Teluk Sirih Sebagai Bahan Campuran Semen di PT Semen Padang

Limbah Batu Bara PLTU Teluk Sirih Sebagai Bahan Campuran Semen di PT Semen Padang

26 April 2019
Dermaga pembongkaran batu bara PLTU Teluk Sirih, Bungus, Padang, Sumatera Barat, Jumat.

Dermaga pembongkaran batu bara PLTU Teluk Sirih, Bungus, Padang, Sumatera Barat, Jumat.

RIAU1.COM - Selama ini banyak yang bertanya ke mana limbah batu bara sejenis abu fly ash dibuang oleh pembangkit listrik PLTU.

Ternyata limbah batu bara itu dapat digunakan sebagai bahan baku pencampur semen agar lebih kuat.

Itu pula yang dilakukan oleh PLTU Teluk Sirih Padang dengan mengirimkan limbah batu baranya untuk dimanfaatkan oleh PT Semen Padang. 

Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih, Bungus Teluk Kabung, Padang dan PT. Semen Padang, bersinergitas dalam pemanfaatan limbah dari pembakaran batu bara untuk dijadikan sebagai bahan campur semen.

"PLTU sektor pembangkit di bawah PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar sudah berkerja sama dalam pengelolaan limbah abu dari pembakaran batu bara yang dihasilkan PLTU Teluk Sirih yang kapasitas daya terpasang 2x112 Mega Watt (MW) itu, upaya guna menekan dampak lingkungan," kata Manager UPK PLTU Teluk Sirih Ardani Fikriansyah di Bungus, Jumat. 26 April 2019, seperti dilansir Antara. 

 

Hal ini disampaikannya ketika ekspos terkait perkembangan PLTU UPK PLN (Persero) UIW Sumbar kepada rombongan jurnalis media nasional (Republika,dektik.com, LKBN Antara, Sindo.com, Kumparan.com dan Seputar Indonesia) yang berkunjung ke sektor pembangkitan tersebut.

Ardani menyampaikan, jumlah abu limbah pembakaran batu bara (fly ash dan botton ash/FABA) dari PLTU Teluk Sirih yang diangkut setiap bulan ke PT. Semen Padang sekitar 5.000 ton yang dijadikan sebagai bahan baku pencampur semen.

FABA dikenal sebagai limbah B3 yang dihasilkan dari konsumsi batu bara, apabila diolah dengan baik dapat peningkatan kualitas dan ketahanan.

Ia mengatakan, kerja sama dua perusahaan plat merah itu bukan bisnis to bisnis tetapi bagian bentuk sinergitas sesama BUMN, bahkan UPK PLTU Teluk Sirih turut mendukung biaya operasional pengangkutan limbah tersebut.

Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan kebutuhan batu bara untuk operasional pembangkit PLTU Teluk Sirih yang jumlah sampai 100 ribu ton per bulan atau mencapai satu juta ton lebih setahun. Jika dirata-rata per hari kebutuhan batu bara sekitar 3.000 ton.
 
Pasokan batu bara tersebut, tambah dia, meliputi dari Kalimantan Barat yang sudah ada kontrak dengan perusahaan di sana, juga dari Sumatera Selatan, Bengkulu dan termasuk pasokan dari PT Bukit Asam (PTBA) di Lampung melalui jalur laut.

Selatah melakukan ekspose,Ardani Fikriansyah yang turut didampingi Senior Manager SDM dan Umum PPLN UIW Sumbar Yose Rianto dan Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan Rizky Muhammad membawa rombongan jurnalis meninjau tempat dermaga pembongkaran dan central control room (CCR) PLTUTeluk Sirih.

R1/Hee