Namanya Disebut di Film Sexy Killers, Saham Batu Bara LBP Anjlok?

Namanya Disebut di Film Sexy Killers, Saham Batu Bara LBP Anjlok?

16 April 2019
Luhut Binsar Panjaitan

Luhut Binsar Panjaitan

RIAU1.COM - Sebuah film dari Watchdoc berjudul 'Sexy Killers' mengisahkan soal rusaknya wilayah di Indonesia, khususnya Kalimantan akibat pengerukan besar-besaran tambang batu bara yang baru-baru ini tengah eksis di YouTube, ternyata berdampak 'negatif' bagi para pemilik perusahaan pertambangan tanah air.

Termasuk diantaranya PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) milik Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang anjlok setelah film tersebut mulai diakses dengan mudah oleh masyarakat melalui YouTube dan telah ditonton lebih dari 6,5 juta orang.

LBP (sapaan akrab Luhut), kini tengah jadi perbincangan karena namanya muncul dalam film dokumenter berjudul Sexy Killers yang berdurasi 1 jam 28 menit 37 detik itu.

Seiring makin banyaknya penonton Sexy Killers di Youtube, saham perusahaan batu bara milik Menko Bidang Kemaritiman RI tersebut yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), langsung merespons negatif.

Dilansir Batamnews.co.id, Selasa 16 April 2019, berdasarkan data perdagangan BEI, hingga pukul 9.09 waktu JATS, saham PT TOBA anjlok 710 poin atau 44,65 persen ke posisi Rp880. Saat ini, saham TOBA terhenti di level Rp1.590.

Loading...

Dalam 5 hari terakhir, saham TOBA terpantau terus mengalami penurunan, tanggal 10 April 2019, saham TOBA terpantau berada di posisi Rp1.600. Hari berikutnya, saham turun lagi ke posisi Rp1.570. Pada hari Jumat 12 April 2019, saham TOBA merosot ke posisi Rp1.525.

Hal yang menarik, film dokumenter tersebut bebas diakses melalui YouTube oleh masyarakat, beberapa hari menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019, dan tidak sedikit yang membagikan link film tersebut ke sejumlah grup WhatsApp.