Jusuf Kalla Kritik Proyek LRT Sangat Mahal Rp 500 Miliar per Kilometer

Jusuf Kalla Kritik Proyek LRT Sangat Mahal Rp 500 Miliar per Kilometer

12 Januari 2019
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Wakil Presiden Jusuf Kalla.

RIAU1.COM -Masih tetap kritis. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik proyek pembangunan lintasan kereta ringan (Light Rail Transit ) atau LRT yang dibangun dengan model melayang (elevated), namun bersisian dengan jalan tol.

Seperti dikutip Riau1.com dari CNBC Indonesia, Sabtu, 12 Januari 2019,  kata Jusuf Kalla, Padahal, untuk jalur Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) pembangunan dengan model tersebut tak terlalu mendesak.

Biayanya pun cukup mahal, Rp 500 Miliar per Kilometer. 

"Bangun LRT ke arah Bogor dengan elevated. Ya buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol. Dan biasanya itu tidak dibangun bersebelahan dengan jalan tol, harus terpisah," kata dia di stana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/1), dikutip dari detik.com.
 
Dia menilai, pembangunan dengan skema elevated itu tak cocok untuk pembangunan ke arah luar kota karena ketersediaan lahannya yang masih banyak ketimbang di dalam kota.

Selain itu, model ini dinilai juga memakan biaya kontruksi yang sangat mahal mencapai Rp 500 miliar/kilometer sehingga dinilai tak efisien dan membuat waktu pengembalian modal yang lebih lama.

Loading...

 

"Siapa konsultannya ini yang bikin ini, sehingga biayanya Rp 500 miliar per kilometer. Kapan kembalinya (modalnya)? Kalau dihitungnya seperti itu," tandas dia.



Menurut rencana, lintasan LRT ini akan memiliki panjang 43,3 kilometer yang akan membelah Cawang-Cibubur (14,3 kilometer), Cawang-Bekasi Timur (18,5 kilometer) dan Cawang-Dukuh Atas (10,5 kilometer). Sementara untuk pembangunannya diperkirakan akan memakan dana sampai dengan Rp 29,9 triliun.

Bertindak sebagai kontaktor pembangunannya adalah PT Adhi Karya Tbk dan nantinya PT Kereta Api Indonesia akan menjadi operator dari LRT ini.

R1/Hee