Pemkab Bengkalis Gratiskan Pengobatan Masyarakat Korban Kabut Asap

Pemkab Bengkalis Gratiskan Pengobatan Masyarakat Korban Kabut Asap

17 September 2019
IGD RSUD Bengkalis

IGD RSUD Bengkalis

RIAU1.COM - Upaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap, pihak RSUD dan puskesmas se-Kabupaten Bengkalis menggratiskan korban akibat kabut asap.

Kadiskes Bengkalis, dr Ersan Saputra TH mengatakan, selain memberikan pengobatan gratis untuk korban kabut asap, RSUD dan Puskesmas juga telah membentuk 30 posko penanggulangan korban kabut asap.

"Saya dapat telepon dari Bupati Bengkalis, Pak Bupati perintahkan kita untuk membantu pembentukan posko yang dilakukan oleh Polres maupun Kodim, artinya dari awal sebenarnya kita sudah menunjuk puskesmas sebagai posko," ujarnya, Selasa 17 September 2019.

"Sejak bulan Agustus 2019 lalu, sudah kita tunjuk dan kita perintahkan semua puskesmas dalam Kabupaten Bengkalis sebagai posko penanggulangan korban asap," tegasnya.

Masih kata Ersan, rumah sakit yang juga posko kabut asap telah menyiapkan tabung oksigen murni untuk warga yang membutuhkan oksigen dan kemudian diberikan secara cuma-cuma.

"Kalau di RSUD Bengkalis, tepat di depan lift sedangkan di RSUD Mandau di ruang pertemuan. Dan kita juga minta puskesmas menyiapkan satu ruang tempat warga yang sesak karena kabut asap untuk mendapatkan oksigen murni," ungkapnya.

Dia menyebutkan, untuk di Kecamatan Mandau, juga dibuat rumah singgah, tapi itu kurang efektif, karena asap tidak mengenal rumah dan kabut asap pasti tetap masuk melalui lubang ventilasi.

"Satu-satunya jalan agar tidak dua kali kerja dan efektif, kita arahkan seluruh pasien ke Puskesmas dan setiap rujukan di kirim ke RSUD. Berdasarkan Intruksi Bupati juga, setiap korban yang terkena kabut asap untuk biaya pengobatan ditanggung pemerintah baik di puskesmas maupun di rumah sakit," ujarnya.

"Sampai sejauh ini tidak ada pasien yang meninggal dunia, memang akibat asap bisa menyebabkan kematian tetapi bukan karena asapnya namun apabila terpapar lama sehingga residunya atau partikelnya menumpuk di paru-paru dan masuk dalam sirkulasi darah lalu terjadi kekurangan oksigen," pungkasnya.